BANGGAI – Dalam rangka peningkatan infrastruktur digital, perlu adanya kesiapan dari para penggunanya agar penggunaan internet dapat dimanfaatkan secara optimal untuk membuat masyarakat semakin cerdas dan produktif.

Untuk menyalurkan semangat literasi digital seperti yang dicanangkan oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo menyelenggarakan Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital”. Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi.

Salah satu kegiatannya adalah seperti webinar yang dilaksanakan Rabu (4/8), di Banggai, Sulawesi Tengah, dengan tema yang diangkat adalah “Bangkit dari Pandemi dengan Literasi Digital”. Sebanyak 487 peserta antusias mengikuti acara ini.

Program kali ini menghadirkan empat narasumber yang terdiri dari Startup Ecosystem Builder, Patrice Sagay; Community Partnership Manager Multinational Tech Company, Stephanie Sekar; dosen Universitas Islam Negeri Datakorama Palu, Siti Aisyah; serta reviewer, pengajar, dan pengamat Ekonomi Islam, Syaakir Sofyan dengan moderator Richard Lioe dari Katadata.

Patrice, saat membawakan materi dengan tema “Tren Pekerjaan dan Usaha di Dunia Digital”, mengatakan, dari data World Economic Forum, hingga 2025, lebih dari 50% pekerja atau pemilik usaha harus memiliki kemampuan baru. Kemampuan dasar komunikasi, adaptasi, kreativitas, kemampuan khusus membaca, menggambar, dan berjualan jadi modal untuk memanfaatkan dunia digital.

Sementara Stephanie yang menyampaikan materi “Sosialisasi E-Pasar bagi Pelaku UMKM”, menambahkan, hambatan proses digitalisasi UMKM di Indonesia, antara lain terbatasnya anggaran pemasaran, belum melek teknologi, keterbatasan infrastruktur, tenaga kerja yang kurang terampil, dan rendahnya tingkat pengetahuan digital, keuangan, serta keuangan digital.

Sebagai pemateri ketiga, Siti Aisyah, membawakan tema budaya digital tentang “Peran Literasi Digital untuk Mengubah Mindset Konsumtif Menjadi Negatif”. Menurut dia, langkah untuk menjadi lebih produktif bisa dimulai dari mengubah pola pikir konsumtif, dengan memilah antara kebutuhan dengan keinginan.

“Selanjutnya, ubah kebiasaan belanja dengan mengontrol pengeluaran, gunakan kesempatan dengan adaptasi, inovasi dan kolaborasi, hingga menjadi produktif di tengah kemajuan digital,” ujarnya.

Sebagai pemateri penutup, Syaakir yang membawakan tema “Pilihan Investasi yang Aman dan Menguntungkan di Era Pandemi Covid-19”, mengatakan, investasi digital memiliki kelebihan dibanding investasi konvensional, antara lain harga yang transparan, update, nyaman, praktis, dapat dicetak dalam bentuk fisik, terjangkau, serta mudah mengetahui jumlah simpanan.

Setelah pemaparan materi oleh semua narasumber, kegiatan tersebut dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang dipandu moderator.

Salah satu pertanyaan menarik yang dikemukakan peserta adalah tentang pekerjaan apa yang cocok dan mudah berhasil untuk orang awam dunia digital. Narasumber menjelaskan bahwa tak ada hasil instan, semua membutuhkan proses untuk mahir dan sukses di dunia digital. Kita bisa mulai dari menjawab kebutuhan masyarakat lewat usaha di bidang yang sesuai minat kemudian terus belajar dan mengembangkannya.

Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai dari Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan  materi yang informatif yang disampaikan narasumber terpercaya. Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, informasi bisa diakses melalui https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi. ***