JAKARTA – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menyelenggarakan seminar ketahanan keluarga secara daring dalam rangka memperingati Hari Keluarga Nasional dan Hari Anak Nasional.
Seminar bertema “Saatnya Menjadi Orangtua” diselenggarakan Rabu (14/07), menampilkan Ketua Majelis Syuro PKS, Salim Segaf Aljufri, Kepala BKKBN, Dr. Hasto Wardoyo, Anggota FPKS DPR RI, Dr. Kurniasih Mufidayati, Ketua I IDAI, dr. Piprim Basarah, SP.A., dan Psikolog, Irma Gustiana Andriani.
Dalam paparannya, Salim Segaf Aljufri mengajak masyarakat memperkuat fungsi keluarga sebagai sarana pembinaan mental dan spiritual. Salim mengatakan, keluarga merupakan lembaga penting dan strategis dalam menyiapkan generasi bangsa agar siap menghadapi berbagai tantangan.
“Terlebih dalam kondisi seperti sekarang, keluarga harus benar-benar dapat difungsikan sebagai tempat berlindung para anggota keluarga dalam menghadapi berbagai tantangan,” ujar mantan Menteri Sosial era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini.
Untuk itu Salim mengingatkan para orang tua agar dapat menciptakan suasana harmonis, ceria dan nyaman dalam keluarga.
“Keceriaan dalam keluarga di masa pandemi ini sangat penting. Hubungan suami-isteri, ayah-bunda dan anggota keluarga jangan diwarnai ketegangan, apalagi marah-marah atas perkara kecil,” imbuh Salim.
“Ayah-bunda perlu menunjukkan hal yang indah dalam keluarga, sehingga tidak mudah emosional. Jika ada sedikit kesalahpahaman antar-orangtua cukup diselesaikan di kamar, agar anak tidak melihat pertengkaran. Kunci ketahanan keluarga bila anak melihat kasih-sayang dan kekompakan di antara orang tua,” tuturnya.
Suami-isteri, lanjut dia, harus membangun suasana santai di rumah.
“Kalau suami pulang dari kantor, jangan disambut dengan kabar heboh seperti kompor meleduk atau berita sedih. Karena beban di kantor dan luar rumah sudah bertumpuk-tumpuk, suami butuh relaksasi,” jelas Salim.
Salim menegaskan pendidikan anak juga harus menjadi perhatian para orang tua agar dapat mengoptimalkan bonus demografi. Sesuai dengan tema seminar “Saatnya Menjadi Orangtua” Salim mengajak para peserta agar berupaya menjadi orang tua yang baik sebagaimana yang diajarkan dalam agama.
“Yaitu dengan memberi nama anak yang bagus, memberi air susu ibu kepada bayinya agar hubungan batin terjalin kuat, mendidik anak dengan baik, di rumah atau di sekolah, adil terhadap semua anak, agar tidak terjadi diskriminasi. Selain itu orangtua perlu memberikan makanan yang halal dan baik kepada anak. Bukan dari hasil korupsi,” tegas Salim. ***