MOROWALI – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Morowali membuat program khusus untuk menangani Penyakit Tidak Menular (PTM) di tengah masyarakat.

Program khusus yang diberi nama Berantas Penyakit Tidak Menular (Taspen Maket) ini secara operasional dilakukan dengan menggandeng pihak swasta yakni PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP).

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Morowali, Ashar Ma’ruf, Senin (31/05) mengatakan, salah satu faktor penyebab terjadinya penyakit tidak menular yaitu perubahan lingkungan, perilaku masyarakat, transisi demografi, teknologi, ekonomi dan sosial budaya.

“Faktor-faktor ini menjadi pemicu utama PTM seperti tekanan darah tinggi, jantung, gula darah, obesitas, pola makan tidak sehat, kurang aktivitas fisik, dan merokok disertai alkohol,” kata Ashar.

Kata Ashar, prevalensi dan angka kematian akibat PTM di Kabupaten Morowali dua tahun terakhir cukup tinggi. Kondisi ini menyebabkan tingginya kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan terutama pelayanan kesehatan rujukan di rumah sakit.

Menurutnya, salah satu upaya untuk mengendalikan PTM adalah dengan membentuk posbindu atau pos pembinaan terpadu di setiap desa, yang bertujuan untuk melakukan deteksi dini faktor risiko penyakit tidak menular.

“Sejak tahun 2017, pelayanan posbindu tidak hanya bersikap pasif saja, tetapi kami dorong untuk dikembangkan di kelompok-kelompok masyarakat,” katanya.

Menurut Ashar, program Taspen Maket ini sudah mendapat persetujuan dari pimpinan daerah di Kabupaten Morowali serta para pemerintah desa di wilayah tersebut.

Sebagai langkah awal, kata Ashar, maka pihaknya menerbitkan buku Taspen Maket. Buku ini bertujuan agar masyarakat dapat mengontrol kesehatannya sendiri dan dapat melakukan pencegahan dengan melakukan kegiatan-kegiatan atau mengatur pola makan sesuai yang dianjurkan dalam buku tersebut.

“Dengan buku ini, kami harapkan masyarakat dapat mengenali kesehatannya sejak dini dan menanganinya secara mandiri,” kata Ashar.

Sementara pihak PT IMIP yang diwakili Koordinator Komunikasi dan Hubungan Media, Dedy Kurniawan, mengatakan, pihaknya menyambut baik dan mendukung penuh program tersebut.

Pasalnya, kata dia, hal itu berhubungan erat dengan puluhan ribu karyawan yang bekerja di kawasan industri yang tidak lain merupakan bagian dari masyarakat Kabupaten Morowali.

“Kami sangat mendukung dan akan membantu apa yang kami bisa untuk menyukseskan program Taspen Maket ini,” kata Dedy.

Reporter : Harits
Editor : Rifay