PALU – Gubernur Sulteng Longki Djanggola hadir sebagai narasumber dalam kegiatan Forum Komunikasi Transmigrasi Regional II Tahun 2021. Kegiatan ini digelar di Hotel Sultan Jakarta, Kamis (27/5).

Dalam materinya, Longki menyebutkan, di Sulteng jauh sebelumnya sudah ada sebelumnya program transmigrasi. Sehingga ada istilah saat ini “Jawa Kalawara”, karena ditempati oleh Transmigran dari pulau Jawa.

“Saya menyampaikan bahwa transmigrasi sudah banyak memberikan dampak yang baik, dan manfaatnya baik kepada masyarakat setempat,” katanya.

Walaupun Pada tahun 1970 menurutnya, ia ikut menolak program transmigrasi,  karena melihat  program transmigrasi waktu itu  adalah seolah-olah memindahkan orang-orang yang miskin ke daerah transmigrasi. Sehingga dianggab, waktu itu adalah memindahkan kemiskinan baru ke daerah lokasi transmigrasi.

Menurutnya, patut disyukuri saat ini  konsep transmigrasi sudah sangat baik, karena masyarakat yang melakukan transmigrasi sudah terlebih dahulu dilakukan pelatihan sesuai potensi dan keterampilan yang akan dikelola di daerah  transmigrasi.

Dirinya berharap, pemerintah melalui Kementrian terkait untuk memberikan perhatian, membangun infrastruktur dengan baik dan memberikan perhatian seperti Sertifikasi lahan. 

“Saya tegaskan bahwa program transmigrasi masih sangat dibutuhkan khususnya pada  daerah kami di Sulteng. Daerah kami sangat luas, dan potensi dan saya sampaikan di daerah kami saat ini banyak warga trasmigrasi yang sudah berhasil dan banyak sudah menjadi dokter, pejabat dan anggota DPRD,” ujar Gubernur Sulteng ini. 

Sementara, Forum Komunikasi Transmigrasi Regional II Tahun 2021 dengan Thema Revitalisasi Kawasan Transmigrasi Mendukung SDGs Desa , dibuka Langsung Menteri Desa, Pembangunan Daerah  Tertinggal dan Transmigrasi Abd Halim Iskandar.

Adapun yang menjadi Narasumber di acara forum Komunikasi Transmigrasi Regional II Tahun 2021, Gubernur Sulteng, bersama Bupati Bantul sebagai Daerah Pengirim Warga Trasmigrasi serta Pejabat Bappenas dan Kementrian Kominfo RI.

Sementara itu, kegiatan Itu dihadiri oleh para gubernur, bupati dan kepala Dinas Transmigrasi Wilayah Regional II (Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku dan Papua).

Menteri Desa pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abd Halim Iskandar mengatakan, konsep transmigrasi akan didorong menjadi daerah pertumbuhan ekonomi dan pemerataan ekonomi, melalui program revitalisasi transmigrasi, dengan peningkatan infrastruktur dan peningkatan sarana dan prasana yang diharapakan.

Dalam program (Kemendes PDTT) hingga tahun 2024, akan fokus pada program yang sudah direncanakan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020 – 2024.

Salah satunya terkait dengan arah dan pembangunan dan pengembangan kawasan transmigrasi. Dalam hal ini, Kemendes PDTT akan berfokus pada pembenahan atau revitalisasi kawasan eksisting.

Menurut Menteri Desa atau yang akrab disapa Gus Menteri ini, revitalisasi kawasan transmigrasi yang tersebar di 152 kawasan transmigrasi, akan dilakukan dengan melakukan perbaikan infrastruktur, ekonomi, pengembangan sosial budaya transmigrasi di kawasan transmigrasi.

“Penekanan kita hingga 2024 terkait dengan tramsmigrasi adalah revitalisasi. Tidak ada lagi penambahan kawasan transmigrasi baru. Yang ada revitalisasi,” ujarnya.

Dia berharap, jajaran pejabat pemerintah fokus pada hal itu. Supaya revitalisasi terkait dengan berbagai permasalahan di kawasan transmigrasi bisa terselesaikan.

Reporter: IRMA
Editor: NANANG