PALU- Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Palu, hingga hari ke-26 Ramadhan 1442 Hijriah, melakukan safari atau silaturahim dengan ta’mir dan jamaah, di sembilan masjid yang tersebar di Kota Palu.
“Setiap kecamatan dipilih satu masjid, kecuali kecamatan Ulujadi. Di sana kami mengunjungi dua masjid,” kata Dr. Ahmadan, ketua Baznas Kota Palu, Sabtu (8/5).
Menurutnya, pelaksanaan kegiatan silaturrahim dilaksanakan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan, pencegahan penyebaran Covid-19 sesuai anjuran pemerintah.
Dia mengatakan, tujuan silaturrahim Baznas ke sejumlah masjid yang dirangkaikan dengan shalat taraweh berjamaah itu, untuk memperkenalkan kembali kepada para ta’mir dan jama’ah masjid bahwa pengelolaan Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS) telah diatur oleh badan khusus, yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang yakni Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS). Untuk tingkat kota di tetapkan oleh Wali Kota.
Selain itu, lanjut Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Universitas Alkhairaat itu, eksistensi Baznas merupakan realisasi surah At-Taubah ayat 60, yang menyebutkan “Amil” sebagai mustahik. Hal ini kata Ahmadan penting disosialisasikan, karena masih banyak warga dan umat Islam yang belum mengetahui apalagi memahami fungsi dan Badan Amil Zakat Nasional.
Mantan Dekan Fakultas Agama Islam Unisa itu melanjutkan, tujuan silaturrahim itu dilakukan untuk mensosialisasikan masalah-masalah yang berkaitan dengan isu kemiskinan dan cara menyelesaikannya.
“Nah, salah satu instrumen menyelesaikan kemiskinan itu adalah dengan mengeluarkan zakat bagi orang Islam yang telah memiliki kecukupan harta, baik dari nishab maupun haulnya. Jika belum memenuhi ketentuan wajib zakat, maka seorang Islam dapat mengeluarkan dalam bentuk infaq maupun sedekah melalui lembaga resmi Baznas,” jelasnya.
Dia mengatakan lagi, di setiap masjid yang dikunjungi mereka menyalurkan hasil pengumpulan ZIS kepada ta’mir masjid serta jama’ahnya yang masuk kategori mustahik sesuai ketentuan syari’at. Penetapan mereka yang berhak mendapatkan dana ZIS, diawali dengan melakukan survei langsung oleh Tim BAZNAS kota Palu
“Total yang berhak menerima dari 9 masjid yang kami kunjungi tersebut sebanyak 90 orang/KK dengan dana yang tersalurkan sebanyak 47 juta rupiah termasuk biaya operasional,” sebutnya.
BAZNAS Palu, lanjut Ahmadan, mengajak segenap umat Islam untuk memanfaatkan keberadaan Baznas Palu, sebagai lembaga milik pemerintah untuk menyalurkan sebagian dari harta.
“BAZNAS siap menerima setoran dari umat Islam sekalipun itu nilainya setara dengan biaya parkir. Hal ini karena memang yang dikelola saat ini oleh BAZNAS Kota Palu masih berdasarkan setoran sebesar 2.000, 3.000, 5.000 rupiah. Walaupun demikian Tim mengingatkan akan semakin lebih baik lagi jika setoran ZIS nilainya dapat memberi makan satu kali bagi seorang kaum dhu’afa. Jika ini diimplementasikan oleh Umat Islam, maka angka kemiskinan atau jumlah orang miskin di Kota Palu akan semakin berkurang,” kata Ahmadan meyakinkan.
Silaturrahim BAZNAS Kota Palu dibagi dua tim yang masing-masing berjumlah lima orang. Tim satu diketuai dirinya sebagai ketua tim, anggota, wakil ketua bidang pendistribusian, wakil ketua bidang keuangan dan dua orang amil.
Tim dua diketuai oleh wakil ketua bidang pengumpulan, anggota wakil ketua bidang administrasi umum, dan tiga orang amil.
Tim mengakhiri silaturrahimnya Mushallah al-Raehan Kelurahan Ulujadi sekaligus dirangkai dengan peringatan Nuzul Qur’an. Ketua BAZNAS kota Palu didapuk menyampaikan tausiyah.
“Segenap Pimpinan dan Amil BAZNAS Kota Palu menyampaikan terima kasih yang tak terhingga kepada seluruh ASN Islam Pemkot Palu, muzakki dan munfik non ASN yang setiap bulannya telah menyetor ZISnya di Badan Amil Zakat Nasional, semoga hidupnya selalu berkah serta mendapat perlindungan dari Allah SWT. Dengan zakat umat akan kuat, bersama BAZNAS Kota Palu kita turunkan angka kemiskinan dan tingkatkan kesejahteraan kaum dhu’afa,” pungkasnya.
Reporter: Iwan Laki/Editor: Nanang