PALU – Gubernur Sulawesi Tengah ( Sulteng) Longki Djanggola melantik Penjabat Bupati Morowali Utara (Morut), Yopie Morya Immanuel Patiro, di Gedung Polibu Kantor Gubernur, Rabu (14/04)
Longki mengatakan dalam Pelantikan Penjabat Bupati Morut ini tidak ada unsur kesengajaan keterlambatan Pelantikan penjabat itu. Hal itu dikarenakan pihaknya baru saja menerima Surat Keputusan ( SK) asli dari menteri dalam negeri ( Mendagri) .
Pelantikan penjabat Bupati Morut ini dilakukan menindak lanjuti SK Mendagri nomor : 131.72-644 TAHUN 2021 tentang pengakatan Penjabat Bupati Morut Yopie Morya Immanuel Patiro, sampai dengan dilantiknya bupati dan wakil bupati Morut hasil Pilkada serentak tahun 2020.
“Sebenarnya hari ini, ada dua penjabat bupati saya lantik. Akan tetapi SK fisik dari penjabat bupati Kabupaten Touna belum saya terima dari Mendagri. Terpaksa saya Lantik baru Penjabat Bupati Morut saja, karena saya sudah terima SK fisiknya. Saya tidak mau melantik sementara SK-nya belum ada di tangan, saya mau real, SK-nya di tangan saya,” ujar Gubernur Sulteng Longki Djanggola kepada MAL Online, usai acara pelantikan penjabat bupati Kabupaten Morut, Rabu sore (14/4).
Perlu diketahui dalam SK yang dimaksud, semestinya Yopie akan dilantik pada 23 Maret 2021 kemarin. Namun hal itu baru terealisasi saat ini, disebabkan gubernur mengakui baru menerima SK tersebut.
Sementara sebelumnya. dalam sambutan gubernur Longki Djanggola mengatakan, dengan dilantiknya penjabat bupati Morut, meminta penjabat bupati untuk bertanggungjawab dalam melaksanakan tugasnya dan wewenang seperti tertuang dalam SK Mendagri.
Ada beberapa hal yang dirasa penting dan menjadi fokus penjabat bupati Morut ini, di mana dalam waktu dekat ini yakni sebagaimana diketahui, bahwa MK telah memutuskan untuk pelaksanaan PSU pada tanggal 19 April mendatang di empat TPS. Oleh karena itu penjabat dilantik diminta, berkoordinasi dan bersinergi dengan semua pihak, untuk memastikan hadirnya stabilitas keamanan dan ketentraman serta ketertiban masyarakat. Sehingga PSU dapat berjalan dengan lancar dan demokratis.
“Saya minta kepada penjabat bupati Morut didampingi oleh wagub untuk segera ke Morut, karena besok itu akan dilaksanakan persiapan PSU. Pemungutan suara itu hanya dilakukan di empat TPS yang dianggap bermasalah.
“Saya harap penjabat bupati dan wagub turun langsung meninjau di TKP pelaksanaan persiapan PSU disana dan saya minta juga kepada Sekab Morut agar dapat membantu kerja-kerja selama penjabat bupati bertugas di Morut,” tegas Longki Djanggola.
Laporan Irma