SIGI – Pemerintah Kabupaten Sigi hingga saat ini terus menjaga kestabilan pasokan air bersih ke wilayah terdampak banjir bandang, di Desa Beka, Kecamatan Marawola, Kabupaten Sigi.
Wakil Bupati Sigi Samuel Yansen Pongi menyampaikan, sejak hari pertama pihaknya telah membagi tugas. Tiga hal yang menjadi prioritas, adalah menjaga pasokan air bersih untuk seluruh pengungsi, pembukaan posko kesehatan sekaligus dapur umum, serta membuka akses transportasi yang ada di Desa Beka.
“Dan untuk air bersih sejauh ini dari pihak Dinas PU telah menyediakan mobil penyuplai untuk mobile menjaga pasokan air bersih, dan sekarang akses transportasi juga sudah terbuka, sehingga memudahkan kita untuk menjangkau seluruh pengungsi,” ujarnya Wabup Sigi, Ahad (28/03).
Sedang dua hal lainnya, Wabup menyatakan, posko kesehatan yang sudah disediakan oleh Pemkab telah menjangkau seluruh kantong-kantong pengungsian. Posko ini tersebar di sejumlah lokasi, seperti di Pasar Dolo dan di desa-desa tetangga lainnya.
“Dan sudah ada juga bantuan dari Sat Brimobda Sulteng untuk membuka dapur umum, bahan mentahnya tetap kita yang sediakan nanti disana yang proses kemudian disalurkan ke seluruh pengungsi,” Katanya.
Sementara itu, Kades Desa Beka M Fitrah mengatakan, sejauh ini pihaknya masih mengalami kekurangan tandon untuk menampung air bersih, yang akan digunakan oleh warga pengungsian. Pihaknya hanya memanfaatkan tandon dari Hunian Sementara (Huntara) yang tidak terpakai untuk menjaga ketersediaan air bersih.
“Baru satu ini, kebetulan ada tandon dari huntara yang tidak digunakan itu yang kita pakai, kita taro ditengah karena banyak warga yang rusak mesin dapnya, dan masih banyak lagi warga yang butuh air bersih,” ungkapnya Fitra, Ahad Sore.
Kades Beka mengakui, baru terdapat satu mobil tangki yang mobile, untuk menyediakan air bersih.
Menurutnya lagi, jika tempat penampungan semacam tandon itu banyak, maka warga pengungsian tidak perlu lagi jauh untuk mangambil air bersih.
Sejauh ini, tercatat dari surat yang dikeluarkan oleh Pemdes Beka, jumlah pengungsi 292 KK dengan total 899 jiwa. Kemudian rumah rusak berat dua unit, rumah rusak sedang 75 unit dan rumah rusak ringan 215 unit.
Sedangkan fasilitas dan sarana yang mengalami kerusakan di antaranya, kantor Desa Beka, dua unit sekolah PAUD, satu unit Sekolah Dasar dan satu unit Masjid.
“Dan dari data itu, didusun tiga itu terdapat 20 Balita, kalau di Dusun 2 saya belum liat langsung laporannya,” pungkasnya.
Rep: Faldi
Ed: Nanang