PALU –  Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Palu, hingga saat ini belum memiliki dana yang diperuntukan bagi petugas kesehatan penanganan pasien Covid-19.

“Hingga hari ini tidak ada uang masuk di Dinas Kesehatan,” ucap Kepala Dinkes Kota Palu, dr. Husaema, di Palu. Kamis (4/3).

Pernyataan itu disampaikan Husaema saat menanggapi keluhan dari puluhan petugas kesehatan Covid-19, yang bertugas di Rumah Sakit (RS) Anutapura Palu, yang sudah lima bulan tidak menerima insentif.   

Husaema menyampaikan, hingga saat ini pihaknya selalu melakukan koordinasi dengan BPKAD. Sejak awal jawaban yang diterima dari Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) adalah menunggu perubahan atau pergeseran anggaran. Namun, dari koordinasi terbaru bahwa BPKAD meminta Dinkes untuk melakukan pengimputan.

“Dana itukan dari BPKAD yang transfer ke Dinkes, tapi sampai saat ini tidak ada. Masak saya dibilang masalah. Saya telepon tadi malam ibu Irma, kepala BPKAD. Katanya hari ini kesana, bagaimana kita kesana kalau tidak difasilitasi mau imput apa?. Jadi salah kalau ada nilai saya yang persulit,” terangnya.

Husaema mengaku, kini pihaknya telah merampungkan Surat PertanggungJawaban (SPJ), namun kata dia, SPJ bisa diajukan jika dananya sudah ada.

“Dananya itu sebesar Rp3,1 miliar dari Rp5,2 miliar. Jadi tagihan sesungguhnya sebesar Rp5,2 miliar. Keinginan pertama adalah membayarkan secara keseluruhan, tetapi berubah lagi biar dibayar dulu apa yang ada. Tapi ini dananya belum ada,” jelasnya.

Bahkan kata Husaema, saat ini bukan hanya insentif petugas Covid di RS Anutapura saja yang belum dibayarkan, tetapi petugas kesehatan Covid di seluruh Puskesmas-puskesmas di Kota Palu, bahkan sudah tujuh bulan.

“Khusus petugas kesehatan Covid di Puskesmas Biro Buli itu sudah mencapai Rp400 juta,” tandasnya. (YAMIN)