PALU – Sepanjang era pandemi covid 19, Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) terus berupaya mensiasati harga-harga bahan pokok untuk memenuhi kebutuhan masyarakatnya, terlebih telah menjelang bulan suci Ramadhan 2021.

Gubernur Provinsi Sulteng, H. Longki Djanggola mengatakan, hal itu dilakukan dengan memaksimalkan peran pihak-pihak terkait dengan masalah kebutuhan pokok masyarakat.

“Saya meminta seluruh pihak agar tetap menjaga koordinasi, bagaimana mengamankan ketersediaan komoditi-komoditi strategis, serta harga yang aman. Sebab jangan sampai masyarakat kesulitan mendapatkan kebutuhan sehari-hari selama masa pandemi Covid-19 ini,” katanya.

Longki Djanggola meminta agar satgas pangan bersama tim pengendali inflansi daerah (TPID) dan sejumlah instansi terkait, untuk memastikan ketersediaan kebutuhan pokok dan stabilitas harga, agar tetap terkendali di tingkat pengecer.

Terutama komoditi-komoditi strategis seperti minyak goreng, tepung terigu, mantega, susu, gula pasir dan lainnya, yang selama ini didatangkan dari luar daerah.

Longki menilai, komoditi tersebut rawan bergerak naik saat stok di tingkat distributor maupun pengecer sampai berkurang, sementara di satu sisi kebutuhan masyarakat cenderung terus mengalami peningkatan.

Terlebih, di masa pandemi Covid -19 dan bencana alam. Banyak sekali kebutuhan masyarakat yang harus dipenuhi. Maka jika stok kurang, akan dapat memicu kenaikan harga di tingkat pengecer.

Sementara itu, Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Pemprov Sulteng, Bunga Elim Somba, menegaskan jika pemerintah provinsi, kabupaten dan kota di Sulteng selama ini memberikan perhatian serius terhadap persediaan kebutuhan pokok dan lainnya.

Guna menjaga kemungkinan adanya oknum distributor maupun pedagang yang melakukan tindakan tak terpuji seperti menimbun barang/bahan kebutuhan pokok, atau menaikkan harga sepihak yang dapat merugikan masyarakat. Maka secara rutin, tim TPID bersama Satgas Pangan Polda Sulteng melaksanakan inspeksi mendadak (Sidak) di pasar-pasar tradisional, modern dan juga gudang-gudang milik para pengusaha, sebagai langkah antisipasi terjadinya penimbunan stok barang.

Kata Elim, begitu halnya dengan Disperindag sesekali bersama satgas pangan turun lapangan, memastikan ketersediaan stok kebutuhan pokok dan menjaga stabilitas harga di tingkat pengecer.

“Kegiatan-kegiatan itu rutin dilakukan sebagai bentuk perhatian dan keseriusan pemerintah untuk mengamankan ketersediaan maupun harga kebutuhan pokok di pasaran,” Ujarnya Elim.

Lanjut Elim, pihak bulog juga segera turun lapangan dan menjual berbagai kebutuhan pangan, dengan harga relatif murah untuk menekan gejolak harga di tingkat pengecer.

Reporter : Faldi
Editor : Yamin