PALU – Kegiatan vaksinasi Covid-19 di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Undata, Kamis (14/01) menuai kritik dari sejumlah pihak. Salah satunya datang dari Wakil Ketua DPRD Sulawesi Tengah, Muharram Nurdin.

Muharram menilai, pihak panitia penyelenggara tidak siap. Padahal, kata dia, vaksinasi sangat memerlukan publikasi serta edukasi bagi masyarakat secara meluas.

“Jadi harusnya dilaksanakan di ruang terbuka dan lapang sehingga awak media bebas meliput dengan tetap mematuhi prokes,” ujarnya, usai menjalani vaksinasi, Kamis pagi.

Terpisah, Sekretaris Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Palu, Yardin Hasan, mengaku kecewa atas penyelenggaraan vaksinasi yang tidak memberikan akses bagi jurnalis untuk melakukan meliput.

Mestinya, lanjut Yardin, penyelenggaraan vaksinasi dari kalangan pejabat daerah harus terkampanyekan dengan baik, sebab itu menjadi modal penting keberhasilan vaksinasi di Sulteng.

“Karena berita dari wartawan ini sahih dan tidak hoax. Jika wartawan tidak mendapat akses yang memadai, maka hoax akan mengambil kendali informasi soal covid ini. Jika alasannya soal prokes, maka tinggal diatur teknisnya,” tutur Yardin.

Sementara itu, sampai dengan berita ini disiarkan, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah enggan memberi komentar apapun.

Dalam proses vaksinasi kemarin, Kapolda Sulteng, Irjen Pol Abdul Rakhman Baso menjadi orang pertama yang menerima suntikan vaksin Covid-19.

Tahapannya, lebih dulu Kapolda melakukan pendaftaran di meja pertama. Setelahnya pada meja ke 2 melakukan screening dan pemeriksaan tekanan darah.

Kemudian, lanjut ke tahap 3 penyuntikan vaksin sinovac dan terakhir pencatatan setiap individu yang sudah tervaksin secara online, ditandai dengan keluarnya surat keterangan.

Namun, sebelum kembali pulang dari melakukan vaksin, lebih dulu observasi selama 30 menit. Jika terdapat gejala yang timbul maka akan dilanjutkan dengan penanganan tim medis.

Reporter : Faldi
Editor : Rifay