PALU – Kota Palu menempati urutan ke-8 inflasi tertinggi di kawasan Sulampua (Sulawesi, Maluku dan Papua) dan urutan ke-33 secara Nasional. Adapun  laju inflasi year on year (Desember 2020 terhadap Desember 2019) Kota Palu adalah 1,81 persen.

Kepala Badan Pusat Stastik ( BPS) Kota Palu GA.Naser,  mengatakan, selama bulan Desember 2020, Kota Palu mengalami inflasi sebesar 0,63 persen. Inflasi ini dipengaruhi oleh kenaikan indeks harga pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau (1,64 persen); kelompok transportasi (1,25 persen); kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya (0,60 persen); kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya (0,52 persen); kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga (0,04 persen); kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga (0,02 persen); serta kelompok kesehatan (0,02 persen).

“Satu-satunya kelompok yang mengalami deflasi yaitu kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,13 persen. Kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan, kelompok pendidikan, serta kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran tidak mengalami perubahan indeks harga pada bulan Desember 2020,” ujar GA.Naser dalam rilisnya, Senin (04/01/2020).

Beberapa komoditas yang memiliki andil terhadap inflasi Desember 2020 antara lain: tarif angkutan udara (0,17 persen), ikan selar/tude (0,16 persen),  ikan cakalang/sisik (0,13 persen), daging ayam ras (0,04 persen),  popok bayi sekali pakai/diapers (0,03 persen), telur ayam ras (0,03 persen), kol putih/kubis (0,02 persen), terong (0,02 persen), ikan teri (0,02 persen), dan cumi-cumi (0,02 persen).

Sementara itu, beberapa komoditas yang memiliki andil negatif terhadap inflasi Desember 2020 antara lain, kangkung (0,03 persen), emas perhiasan (0,03 persen), blus wanita (0,02 persen), bayam (0,02 persen), ikan bandeng/bolu (0,02 persen), tahu mentah (0,02 persen), ikan layang/ benggol, bawang merah, ikan mujair, dan udang basah masing-masing sebesar 0,01 persen.

Dari 90 kota pantauan Indeks Harga Konsumen (IHK) nasional, sebanyak 87 kota mengalami inflasi dan 3 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Gunungsitoli sebesar 1,87 persen dan terendah di Tanjung Selor sebesar 0,05 persen. Sementara deflasi tertinggi terjadi di Luwuk sebesar 0,26 persen dan terendah di Ambon  sebesar 0,07 persen.

Kontributor: Irma
Editor: Nanang