PARIMO – Tim Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah tengah mengkaji penerapan sistem Work From Home (WFH) atau bekerja dari dari rumah bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) di daerah itu.

Kebijakan ini akan dilakukan menyusul adanya dua pejabat di Parimo yang terkonfirmasi positif Covid-19 dan mengakibatkan meninggal dunia.

Jubir Satgas Covid-19 parimo, Irwan, Ahad (20/12), mengatakan, pemberlakuan WFH sebagai upaya memutuskan mata rantai penularan virus corona dikalangan ASN.

“Menerapkan sistem tersebut bukan berarti ASN libur. Tetap melaksanakan tugas seperti biasanya. Yang membedakan tempatnya saja, mereka bertugas dari rumah,” jelasnya.

Ia menjelaskan, pemilihan WFH sebagai pembatasan jumlah ASN di beberapa perangkat daerah pada jam kerja.

“Rencananya diberlakukan shift atau giliran kerja,” ucapnya.

Berdasarkan data Satgas Covid-19 Parimo, puluhan kasus baru positif didominasi dari ASN. Terhitung dua hari terakhir, terdapat penambahan 16 kasus baru positif, sehingga totalnya sudah sebanyak 78 kasus corona.

“Tiga di antaranya meninggal dunia, 30 yang sudah sembuh. Tiga orang masih dirawat di rumah sakit dan selebihnya 42 pasien menjalani isolasi mandiri,” sebutnya.

Ia mengatakan, terkait tiga warga Parimo yang meninggal karena covid, pihaknya sangat susah membedakan kronologi penularan virus pertama kalinya.

Pasalnya, sebagian besar daerah yang mengelilingi Kabupaten Parimo masuk zona merah. Sementara, akses perjalanan antar daerah ataupun ke luar daerah Sulawesi Tengah, atau mobilisasi orang sudah sangat longgar.

“Maka belum dapat dipastikan penyebab Covid-19 adalah kluster perjalanan daerah tertentu ataupun dari kluster lokal,” tutupnya.

Reporter : Mawan
Editor : Rifay