PALU – Media Survei Indonesia (MSI) melakukan survei elektabilitas pasangan calon Pilkada Sigi pada akhir November 2020.

Hasilnya, perolehan dukungan kandidat di daerah ini cenderung berimbang. Tidak ada calon yang dominan. Sang juara diprediksi akan ditentukan di hari terakhir pemilihan.

Direktur MSI, Asep Rohmatullah, saat konferensi pers di salah satu kafe, di Kota Palu, Kamis (03/12) mengatakan, survei MSI untuk Pilkada Sigi dilakukan pada tanggal 23 sampai 27 November 2020.

Kata dia, survei tersebut menggunakan 440 responden yang tersebar di seluruh kecamatan di Kabupaten Sigi.

Menurut Asep, survei MSI di akhir bulan November menggambarkan bahwa elektabilitas kandidat sangat ketat.

Ia menguraikan, pasangan nomor urut 1 Iwan-Samuel berada di angka 43.6%, sementara Husen-Paulina 41,4%.

“Masih ada undecided voters (belum menentukan pilihan) sebanyak 15 persen,” kata Asep.

Lanjut dia, jika dilihat dari survei sebelumnya, bulan Oktober 2020, perolehan dukungan untuk Iwan-Samuel cenderung turun, sementara Husen-Paulina naik signifikan.

“Di Oktober kemarin, Husen-Paulina masih di angka 29.5%, saat ini naik 11.9% sehingga menjadi 41.4%. Sedangkan Irwan-Samuel turun sekitar 3 digit dari 46.1% ke 43.6%. Jadi, jika melihat tren, dukungan untuk Husen-Paulina cukup pesat,” ujar mantan Peneliti LSI Denny JA ini.

Untuk pengenalan dan kesukaan kandidat, lanjut dia, Irwan Lapata dikenal 94.5% dan 67.9% disukai. Kemudian, Paulina 92.5% dikenal dan disukai 61.7%.

“Sementara Husen Habibu dikenal 89.3%, disukai 65.6% serta Samuel Yansen Pongi dikenal 71.8%, disukai 38.2%. Popularitas semua kandidat cukup bagus, hanya belum ada yang menyentuh angka di atas 95%,” ucapnya.

Ia menambahkan, Survei MSI juga mendeteksi keinginan dan ketidakinginan memilih kembali petahana.

“Warga yang ingin memilih incumbent Moh. Irwan Lapata di bawah 50%. Sebaliknya, angka yang tidak ingin memilih kembali 32.6%. Ini sebenarnya alarm untuk petahana, karena biasanya yang akan terpilih kembali itu angkanya di atas 50%,” tandasnya.

Reporter : Irma
Editor : Rifay