DONGGALA – Sebanyak 6.600 pohon bibit mangrove kembali ditanam di wilayah Kelurahan Kabonga Besar, Kecamatan Banawa, Kabupaten Donggala.

Kegiatan penanaman mangrove itu dilakukan dalam rangkaian launching Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) melalui padat karya kerja sama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Selasa (01/12).

Lounching program pemulihan ekonomi melalui mangrove itu dihadiri sejumlah pihak dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah, Kabupaten Donggala, Kecamatan Banawa dan pemerintah kelurahan setempat.

Hadir pula pihak Balai Konservasi Sumber daya Alam Sulawesi Tengah, KPH Banawa Lalundu, LSM Bonebula, KTH Gonenggati selaku tuan rumah dan lainnya.

Kepala Balai Pelestarian DAS (Daerah Aliran Sungai) Wilayah Poso, Encum, berharap, adanya program padat karya mangrove ini dapat membantu perekonomian masyarakat.

“Terutama dapat membantu mereka yang terimbas akibat Covid-19 dan diharapkan agar masyarakat di Kabonga Besar khususnya dan masyarakat Kabupaten Donggala umumnya mulai melakukan penanaman mangrove,” harap Encum.

Menurutnya, mangrove sebagai tanaman, bukan saja memiliki nilai ekonomis, tapi juga terbukti dapat menjadi benteng mitigasi bencana alam tsunami di Kabonga Besar. Karena itu, kata dia, sebagai wilayah konservasi, maka patut bersama-sama melestarikan agar lebih terjaga dengan baik.

Pesan yang sama juga disampaikan Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Sulteng, Nahardi. Ia mengatakan pentingnya pelestarian mangrove sebagai tanaman konservasi.

Ia berharap agar kelompok yang terlibat dalam pengelolaan dan pelestarian dapat tetap konsisten menjaga hutan mangrove dan terus melakukan penanaman agar lahan-lahan pantai potensial yang kosong dapat dihijauhkan dengan mangrove.

Reporter : Jamrin AB
Editor : Rifay