DONGGALA – Galeri tenun dan soupontanu (rumah tenun) di Desa Towale, Kecamatan Banawa tengah, Kabupaten Donggala, akhirnya selesai dibangun.

Begitu pula tugu penanda batas desa saat memasuki Towale sebagai desa tenun, juga sudah berdiri.

Kedua bangunan itu tinggal diresmikan dalam waktu dekat setelah menunggu jadwal dari pihak Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulteng selaku pihak yang memberi CSR (Corporate Sosial Responsibility) bagi pembinaan penenu di Towale.

Kepala Desa Towale, Subhan Thahir, Selasa (24/11), mengatakan, pembangunan galeri dan sou pontanu di Towale merupakan program persiapan menjadi desa tenun, dalam waktu dekat ini.

Diakuinya terpilihnya Towale sebagai desa tenun selain nantinya menjadi desa wisata, merupakan kebanggaan sekaligus sebagai amanah untuk dijalankan. Sebab, kata dia, dari sejumlah desa yang telah dicalonkan menjadi desa wisata, Towale yang dipilih berdasarkan sejumlah syarat pendukung.

“Khusus tradisi tenun, secara realitas di antara desa yang ada di Kecamatan Banawa Tengah, Towale merupakan desa paling banyak memiliki pengrajin kain,” tuturnya.

Sementara itu Ketua Asosiasi Tenun Donggala (ASTED), Imam Basuki, dengan terbangunnya galeri itu, maka tinggal menunggu langkah selanjutnya untuk pencanangan Towale sebagai desa tenun.

Menurutnya, asosiasi yang dipimpinnya akan ikut berperan dalam bentuk pembinaan manajemen, pengelolaan pemasaran hasil tenun dan mitra usaha dengan pengrajin.

“Ke depan tinggal bagaimana agar didukung oleh pemerintah desa setempat untuk memudahkan dalam penyediaan bahan baku agar tidak sulit bagi warga bila mencari bahan,” katanya

Reporter : Jamrin AB
Editor : Rifay