PALU –  Perwakilan Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sulawesi tengah (Sulteng) memiliki tenaga bidan sebanyak 559, yang tersebar di Seluruh kabupaten dan kota di Sulteng.

Analisis Sarana Program Keluarga Berencana (KB) BKKBN Sulteng, Ikhsan SKM ditemui di Kantor BKKBN Sulteng, Rabu (18/11) menyampaikan, bahwa khusus tenaga bidan terlatih di Sulteng telah berjumlah 559 orang. Namun yang tersertifikasi baru 25 orang.

Menurut dia, jumlah tersebut masih sangat rendah dari target capaian tahun 2020, yaitu 280 sertifikat kompetensi sebagai syarat penyelenggaraan pelatihan Technology Contraception Update (CTU) pada tahun 2021.

Kata dia, sejauh ini BKKBN Sulteng dalam melakukan pendampingan sertifikasi komptensi CTU IUD-Implant bagi bidan, melalui Aplikasi Monitoring berkualitas (Monika).

“Aplikasi itu dirancang untuk menjawab permasalahan  kompetensi bagi dokter dan bidan yang telah dilatih CTU IUD Implant oleh BKKBN,” terangnya.

Ikhsan menambahkan, dalam peningkatan akses dan kualitas pelayanan keluarga berencana dan kesehatan reproduksi (KBKR), BKKBN telah bekerjasama dengan Jaringan Nasional Pelatihan Klinik – Kesehatan Reproduksi (JNPK-KR), Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI),  Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Ikatan Bidan Indonesia (IBI), melaksanakan pelatihan CTU IUD dan Implant kepada dokter dan Bidan.

“Untuk pemetaan dan sertifikasi tenaga dokter dan bidan yang sudah terlatih, maka dibuatlah aplikasi Monika. Proses ini diharapkan dapat mendorong peningkatan jumlah tenaga kesehatan yang tersertifikasi kompeten namun sampai saat ini capaian Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) masih sangat rendah,” tandasnya. (YAMIN)