PALU –  Sudah satu tahun Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) belum menambah atau mencanangkan Kampung Keluarga Berencana (KB) baru.

“Memang untuk dua tahun ini tidak ada kampung KB baru,” ujar Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), Dra. Maria Ernawati, MM, di Palu. Jum’at (6/11).

Kata Maria, hal itu merupakan target dari Menteri dalam negeri (Mendagri) yang menyampaikan untuk belum mencanangkan kampung KB baru di seluruh Indonesia, termasuk Provinsi Sulteng.

Dalam hal ini, BkkbN diminta untuk fokus melakukan bimbingan terhadap kampung KB yang telah dicanangkan, dengan tujuan untuk meningkatkan kategori menjadi jauh lebih bagus lagi.

“Sekarang kita lebih fokus pada yang ada dulu. Jangan mencanangkan terus tapi tidak ada suatu gerakan yang  implementatif,” terangnya.

Menurut dia, program akan difokuskan di kampung KB percontohan, dengan harapan bisa menjadi pemicu sektor terkait, untuk terlibat dalam kampung KB lainnya jika indikator kebershasilannya sudah terlihat.

Kampung KB percontohan itu yakni, kampung KB percontohan di kabupaten, kecuali di Kota Palu yang memiliki dua kampung KB percontohan, yaitu kampung KB di Lorong Bakso, Kelurahan Besusu Barat, Kecamatan Palu Timur, dan di Kelurahan Pantoloan Boya, Kecamatan Tawaeli.

Hingga kini, total kampung KB di Kota Palu termasuk dua kampung KB percontohan sebanyak 19 kampung KB.

Kampung KB merupakan Program yang diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 14 Januari 2016  lalu. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat di tingkat kampung atau yang setara melalui program kependudukan yang dikemas dalam program Bangga kencana, serta pembangungan sektor terkait lainnya dalam rangka mewujudkan keluarga kecil berkualitas.

Maria menjelaskan, program ini juga bertujuan untuk memfasilitasi, mendampIngi dan meminta masyarakat untuk menyelenggaran program Bangga kencana dan juga untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tenteng pembangunan berwawasan kependudukan.

Lanjut dia, salah satu latar belakang Kampung KB dibentuk adalah untuk mengangkat dan menggairahkan kembali program KB, guna menyongsong tercapainya bonus demografis yang diprediksi akan terjadi pada tahun 2010 hingga 2030. Hal tersebut mendorong BkkbN untuk mendekatkan program KKBPK kepada masyarakat melalui pembentukan Kampung KB di kabupaten/kota. (YAMIN)