PALU – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI melalui Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Sulawesi Tengah, bersama Pemerintah Provinsi Sulteng dalam membangun ketangguhan pelajar tingkat SLTA sederajat untuk menangkal bahaya radikalisme, intoleransi dan terorisme.

“Pemahaman tentang perbedaan penting ditanamkan kepada para pelajar, agar pelajar dapat menyikapi perbedaan sebagai hal yang lumrah dan seharusnya dilihat sebagai kekayaan bangsa,” jelas Ketua Bidang Pemuda FKPT Sulteng Sofyan Bachmid, pada kegiatan yang digelar BNPT melalui FKPT Sulteng, Selasa (03/11).

Sofyan juga menjelaskan, dalam pencegahan radikalisme, perlu menanamkan wacana dan pemahaman kepada para siswa, mengenai pentingnya kearifan lokal masing-masing, dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

Sementara itu Ketua FKPT Sulteng Muhd Nur Sangadji mengatakan, pelajar merupakan calon pemimpin masa depan, yang menjadi modal bagi bangsa ini. Karena itu, peningkatan kapasitas pelajar untuk menghormati dan menjunjung tinggi nilai-nilai perbedaan, sangatlah penting.

Namun juga pemuda dan pelajar dituntut mengikuti perkembangan zaman, salah satunya melek dengan teknologi, namun, harus bijak dalam bermedia sosial.

“Karena itu, pelajar dan pemuda sebagai generasi masa depan bangsa, harus memiliki pemahaman yang moderat, tidak mudah terpengaruh dengan faham-faham yang berbau radikalisme,” ujarnya.

Berkaitan dengan itu, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Sulteng Fachruddin D. Yambas mengatakan, Pemprov Sulteng mendukung pelibatan pelajar dalam mencegah radikalisme.

“Pelajar memiliki kemampuan yang bisa menjadi agen terdepan di lingkungan sekolah, dalam mengkampanyekan harmonisasi dan kerukunan, serta perbedaan yang merupakan sunnatullah,” sebut Fachruddin.

Reporter: Hady
Editor: Nanang