PALU – Ratusan umat Islam di Kota Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng) mendatangi Mapolda Sulteng, Jalan Samratulangi, Kota Palu, Sabtu (12/09).

Massa yang datang dengan berkonvoi menggunakan kendaraan roda dua itu datang untuk melaporkan dugaan penistaan agama yang dilakukan seorang warga Kota Palu, Reynold Tanjaya melalui akun Twitternya.

Sejumlah perwakilan umat Islam yang diterima bagian Ditkrimsus Polda Sulteng itu, di antaranya Yusuf Sagoba, Habib Abdulllah Reza Aljufri, Ketua Himpunan Pemuda Alkhairaat (HPA) Sulteng Dedi Irawan, Agus Palaloang, Imam Mujahid, dan Abdul Wahid Muhammad.

Usai berkoordinasi, Ditkrimsus mengarahkan perwakilan massa ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT).

Laporan mereka pun telah teregistrasi dengan Nomor : STTLP /243/IX/ 2020 SPKT.

“Untuk selanjutnya, saya bersama yang lain akan dimintai keterangan oleh penyidik sebagai pelapor. Kami berharap kepada yang lain untuk tidak mengambil tindakan sendiri di luar hukum. Tetap solid, kita percayakan ini pada proses hukum,” kata Ketua HPA Sulteng, Dedi Irawan.

Dia menyebutkan, penistaan agama yang dilakukan Reynol Tanjaya adalah  berupa penghinaan kepada Rasulullah Muhammad Salallahu Alaihi Wasallam (SAW) di akun Twitter.

“Penghinaan itu melukai perasaan umat Islam. Hal ini tidak bisa dibiarkan sebab merupakan tindakan Islamophobia yang sebenarnya adalah agenda zionis dan Amerika,” ungkapnya.

Sebelumnya kata dia, Islamophobia sudah terjadi majalah Charlie Hebdo di Prancis menerbitkan kembali kartun Nabi Muhammad. Dan mendapat respon umat Islam sedunia dengan melakukan aksi demonstrasi di kedutaan Perancis.

Dia berharap kepada Polda Sulawesi tengah, untuk bekerja cepat sebab berhubungan dengan respon masyarakat dan isunya sangat sensitif.

“Kalau kita, pelakunya ada di sini warga Kota Palu. Ini tidak bisa dibiarkan. Polda tidak bisa membiarkan hal ini berlarut-larut,” pungkasnya

Berikut adalah penggalan cuitan di Twitter @ Reynold Tanjaya yang diduga telah menghina Rasulullah “kalau begitu ikutilah nabi anda ini. anda menyukai pesta sex? Percayalah kepada beliau dan jangan pernah ragu imanmu, tapi saran saya janganlah ikut manusia karena manusia tidak ada sempurna ikutilah kebenaran maka kebenaran itu akan memerdekakan anda“.

Reporter : Ikram
Editor : Rifay