PALU – Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), melaksanakan Dialog Pelibatan Civitas Akademika Universitas Tadulako (Untad) dalam pencegahan terorisme, dengan tema ‘Jaga Kampus Kita’, di Gedung Theater Room Untad, Selasa (08/09).
Kegiatan menghadirkan pembicara, Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Brigjen Pol. R. Ahmad Nurwakhid. Rektor Untad Prof. Mahfudz dan Ketua Forum Komunikasi Umat Bergama (FKUB) Sulteng Prof. Zainal Abidin.
Selain itu, turut hadir sebagai pembicara lainnya, Ketua Penelitian FKPT Sulteng, Dr. Moh. Irfan Mufti. Mantan Napiter Yudi Zulfahri, Ketua FKPT Sulteng Dr. Muhd. Nur Sangaji dan Kasubdit Pemberdayaan Masyarakat, Dr. Hj. Andi Intan Dulung.
Andi Intan Dulung, menyampaikan, tujuan utama kegiatan itu adalah mempererat silaturahmi antara BNPT dengan pemerintah setempat untuk bertukar pikiran mempersempit ruang gerak kelompok radikalisme yang memanfaatkan wahana kebebasan kampus.
“Memahami dinamika kampus, memotivasi civitas akademika, mengsterilkan kampus dari idiologi radikalisme, dan kelompok terorisme,” jelasnya.
Sementara Rektor Untad, Prof. Mahfudz menegaskan, sejauh ini Untad masih bebas dari paham-paham radikalisme dan terorisme.
Meski demikian, ia mengajak seluruh mahasiswa untuk bersama-sama membentengi kampus agar terhindar dari paham radikalisme dan terorisme.
Brigjen Pol. R. Ahmad Nurwakhid, melalui sambutan kuncinya menyampaikan, definisi radikalisme selalu direkomendasikan sebagai sesuatu yang negatif.
“Bicara teroris di hulu tidak ada masalah, tapi di hilir atau penegakan hukumnya, biasanya direkomendasikan sebagai sesuatu yang negatif. Radikalisme dipahami sebagai suatu paham atau sikap dan perbuatan politik yang hanya mengatasnamakan agama untuk kekuasaan yang dilakukan dengan cara ekstrim,” tandasnya.
Reporter : Yamin
Editor : Rifay