SIGI – Hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), menunjukkan jumlah dukungan bakal Calon Bupati Sigi, Moh Irawan Lapatta pada Pilkada serentak 2020 ini pada angka paling tinggi, yakni 52.7 persen.
Angka ini disusul Husen Habibu di 13 persen dan Ilyas Nawawi 5,6 persen.
Sementara nama-nama lain, jumlah dukungannya masih di bawah 5 persen.
Pada survei yang dilakukan tanggal 16 sampai 21 Juli 2020 tersebut, SMRC membuat simulasi tiga pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Sigi. Dalam simulasi ini, pasangan Mohammad Irwan Lapata-Samuel Yansen Pongi mendapat dukungan paling tinggi sebesar 56 persen, disusul Husen Habibu-Paulina 19.3 persen dan Ilyas Nawawi-Uhut Hutapea 5,8 persen.
“Massa mengambang sekitar 18,9 persen. Hasil survei ini didapatkan dari seluruh warga negara Indonesia di Kabupaten Sigi yang punya hak pilih dalam pemilihan umum,” kata Konsultan SMRC, Rudi Kartasasmita kepada MAL Online, Senin (27/07).
Ia menyebutkan, dalam survei ini, pihaknya mengambil sampel sebanyak 410 orang. Sampel dipilih dengan metode stratified multistage random sampling dengan jumlah proporsional.
“Toleransi kesalahan (margin of error) survei diperkirakan kurang lebih 5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen,” katanya.
Selain itu, kata dia, Mohammad Irwan Lapata adalah tokoh paling populer, dikenal oleh 96 persen warga. Tokoh lain yang cukup populer adalah Paulina sebesar 82 persen dan Husen Habibu 75 persen.
Sementara tokoh-tokoh lainnya, tingkat kedikenalannya masih di
bawah 50 persen.
Sementara itu, lanjut dia, di antara yang tahu, yang menyatakan suka kepada Mohammad Irwan Lapata sekitar 83 persen, lebih tinggi dibanding likeability Paulina sebesar 69 persen dan Husen Habibu 57 persen.
“Popularitas yang lebih tinggi dan lebih positif inilah penjelasan paling
mendasar mengapa elektabilitas Muhammad Irwan Lapata sementara lebih tinggi dibanding calon-calon lain,” ujarnya.
Selain itu, lanjut dia, dukungan kepada Muhammad Irwan Lapata juga terkait dengan evaluasi pemilih terhadap kinerjanya sebagai bupati yang secara umum positif.
“Sekitar 83 persen warga merasa sangat atau cukup puas dengan kinerjanya,” katanya.
Namun, kata dia, yang perlu diperhatikan adalah, warga pada umumnya baru memastikan pilihannya ketika waktu Pilkada sudah dekat, beberapa pekan sebelum pemilihan.
“Karena itu, dukungan warga kepada masing-masing calon masih bisa
berubah, bergantung pada seberapa efektif dan positif kerja sosialisasi yang dilakukan masing-masing calon sampai Pilkada diadakan,” imbuhnya. (IKRAM)