PALU – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palu hampir merampungkan proses validasi seluruh data penerima dana stimulan. Sejauh ini, sudah 95 persen dari total 38.805 penerima yang sudah divalidasi.
Namun, Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kota Palu, Ir. Singgih B. Prasetyo, Senin (01/06), mengakui, proses penyaluran dana stimulan tahap 2 tersebut terdapat beberapa kendala yang dihadapi, baik oleh BPBD Kota Palu maupun TP4 sebagai mitranya.
“Dari masyarakat yang bukti kepemilikannya itu bermasalah. Dalam artian ada yang belum punya sertifikat, ada yang masih atas nama orang tua, sehingga itu harus dibuatkan surat hibah dan prosesnya memmakan waktu karena harus ada saksi dan sebagainya. Di samping memang ada beberapa data kategori kerusakan yang harus disesuaikan dengan fakta di lapangan,” ungkapnya.
Sejalan dengan hal ini, Koordinator TP4 Rusak Sedang dan Ringan Kelurahan Talise, Agus Salim, mengungkapkan, ada beberapa kendala yang ditemukan di lapangan, khususnya dalam hal pemberkasan.
Kata dia, banyak berkas warga, khususnya sertifikat yang belum ada sehingga kebanyakan masih mengandalkan Surat Keterangan Pendaftaran Tanah (SKPT) dari kelurahan.
“Kendala lain kami di Talise, saat kami mendata ternyata masih banyak warga yang berada di huntara. Ketika kami mendata rumahnya, yang bersangkutan tidak kami temukan,” lanjutnya.
Menurut Agus, berbicara masalah di lapangan pada dasarnya banyak sekali, namun dirinya sebagai tim fasilitator atau TP4 tetap berusaha melayani warga dengan baik sesuai perintah dari pimpinan.
“Kalau untuk menghadapi warga yang marah-marah itu sudah menjadi risiko kita. Tapi kita bersyukur sampai hari ini juga masih bisa melewati semua masalah tersebut. Semua tim masih bekerja dengan solid bahkan sampai malam pun kita masih bekerja. Ini semua untuk warga Kota Palu yang kita cintai bersama,” tandasnya. (HAMID)