AMPANA – Warga Desa Pusungi Kecamatan Ampana Tete, Kabupaten Tojo Una-Una (Touna) memblokade jalan trans sulawesi, Jumat (10/04).

Mereka tidak membolehkan pengendara melintas melewati desanya.

Tindakan itu diambil sebagai buntut kegeraman warga atas stigma negatif yang disematkan kepada warganya yang mengidap virus corona atau Covid-19.

“Tindakan ini kami ambil karena kecewa terus menerus disudutkan soal kasus Covid-19, seolah-olah masyarakar pusungi adalah pembawa virus corona,” ungkap Mustafa Badwi, warga Desa Pusungi.

Menurutnya, stigma buruk terhadap masyarakat Desa Pusungi tidak hanya terjadi saat ada pasien yang diduga mengidap Covid-19, tetapi juga kepada warga lain yang pernah berkomunikasi dengan pasien.

Dia berharap, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Touna segera melakukan klarifikasi atas data orang yang pernah kontak dengan pasien yang sejauh ini telah beredar di media sosial.

“Sekaligus meluruskan stigma buruk masyarakat kepada kami yang berada di Desa Pusungi,” tegasnya.

Kapolsek Amapana Tete, AKP Imran Ismail, mengatakan, setalah dilakukan penelusuran, memang masyarakat Desa Pusungi sempat dilarang melintas ke Desa Labuan.

“Nah kondisi ini yang dialami masyarakat Desa Pusungi. Seharusnya ini tidak boleh terjadi,” sesalnya.

Sementara itu, Kapolres Touna, AKBP Alfred Ramses Sianipar, menyatakan, tidak boleh ada penmblokiran jalan.

“Kepada pihak-pihak yang menghakimi warga Pusungi dalam mencari nafkah sudah kami beri imbauan agar jangan dihalangi, karena belum tentu warga Pusungi terkena virus covid-19,” tegasnya.

Namun demikian, kata dia, tetap lakukan upaya pencegahan penyebaran virus dengan cara melakukan penyemprotan cairan disinfektan terhadap warga yang melintas, memakai masker, tetap menjaga jarak dan cuci tangan dengan sabun. (SAFA’AD)