PALU – Perwakilan Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) mengambil sumpah jabatan kepada 12 Pegawai Negeri Sipil (PNS) pengangkatan Tahun 2018 di Aula Kantor Perwakilan BKKBN Sulteng, Selasa (10/03).
Kepala Perwakilan (Kaper) BKKBN Sulteng, Maria Ernawati menuturkan, para Calon PNS sebelumnya telah melalui m,asa jabatan yang dilalui dengan berbagai tahapan, diawali dengan tahapan orientasi selama tujuh hari, di Rindam Hasanuddin.
“Dalam orientasi ini, CPNS diberikan bekal bela negara dan informasi awal mengenai program Pembangunan Keluargta, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Banggakencana),” terangnya.
Kata dia, setelah tahapan orientasi, CPNS mengikuti tahapan Latser yang diselenggarakan oleh Pusdiklat KKB dari September sampai Desember 2019 di Balatbang Perwakilan BKKBN di D.I Yogyakarta, Balai Diklat Cirebon dan Balai Diklat Bogor, serta Balai Dilat Donggala.
Tahapan selanjutnya, magang lapangan yang dilaksanakan secara serentak tanggal 13 Januari sampai 6 Maret 2020, di Kabupaten Sigi, Donggala, Parigi Moutong yang baru saja diselesaikan. Dalam pelaksnaan para CPNS didampingi oleh mentor yang berasal dari PKB kabupaten tersebut.
“Output magang ini adalah masing-masing CPNS dapat menghasilkan minimal 10 nakseptor KB, yaitu terdiri dari metode jangka panjang sebanyak 6 akseptor dan metode jangka pendek sebanyak empat akseptor. Diharapkan magang dapat mendukung rebrandiung BKKBN yaitu, dengan menjadi motivator program Banggakencana,” jelasnya.
Maria berharap, PNS yang baru dilantik dapat menambah motivasi dan terus meningkatkan profesionalisme dalam bekerja. Menurut dia, PNS baru merupakan generasi milenial yang penuh inovasi yang dipercaya bisa meberikan terobosan-terobosan baru untuk meningkatkan efektifitas dan efesiensi pelayanan, demi9 terwujudnya pelayanan prima di lingkungan BKKBN.
“Kami menunggu kontribusi saudara dalam menyukseskan program Banggakencana agar semakin terdengar gaungnya di masyarakat Indonesia. Mari bangun kepercayaan masyarakat, rubah paradigma bahwa PNS itu melayani bukan dilayani, jadilah PNS yang senantiasa berorientasi pada kepentingan publik, bangsa dan negara. Sebagai PNS akan turut andil memperjuangkan tujuan NKRI dan tujuan pembangunan nasional, dengan demikian dari lubuk hati kita yang dalam untuk selalu menanamkan jiwa-jiwa melayani walaupun nantinya saudara-saudara sudah ditingkatan yang lebih tinggi, ” tandasnya. (YAMIN)
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.