SOROWAKO – Pemerintah meminta kepada PT Vale Indonesia Tbk untuk menaikan produksi nikel  ditahun ini. Meski demikian, pihak  PT. Vale Indonesia Tbk masih menargetkan produksi nikel sebesar 76 ribu metrik ton nikel. Target itu masih sama dengan target tahun 2018 lalu.

“Untuk memenuhi target produksi pabrik yang diplenkan itu 76 ribu ton nikel net,”ujar Pejabat Senior Geologist PT. Vale Indonesia Tbk, Prawito di Surowako, Sulsel, Jum’at (29/03) lalu.

Prawito mengatakan,   selama ini produksi bersifat fluktuasi,  kapasitas eksiting saat ini pabrik PT. Vale bermain dari 70 hingga 80 ribu ton pertahun.  Kata dia, dalam amandemen kontrak karya terbaru telah diamanatkan dalam perpanjangan sampai tahun 2045, PT. Vale bisa mencapai 90 ribu ton kapasitas.

“Dalam amandemen kontrak karya kita diminta untuk meningkatkan sampai 90 itu dua atau tiga tahun, terserah dari perhitungan kita.  90 ribu  itu kapasitas, jadi  challenge dari pemerintah ke Vale tingkatkan produksi supaya pendapatan negara itu juga bertambah,” jelasnya.

Senior Geologist PT. Vale Indonesia Tbk, Prawito di Surowako, Sulsel, Jum’at (29/03)

Dia mengakui,  meski pemerintah terus mendorong peningkatan target lebih tinggi, tetapi pihaknya tetap melihat kondisi perekonomian yang sudah dianalisa sebelumnya.

“Kalau target pertahun itu terus terang naik turun, karena produksi tergantung kondisi perekonomian. Tambang itukan bermain mengikuti gejolak perekonomian, kalau memang nilai komoditi turun produksi kita turunkan. Kalau kedepan lebih tinggi untuk apa kita naikan sekarang, lebih baik kita stay saja untuk memenuhinya kedepan. Kalau harga tinggi pasti kita akan tinggikan produksi, ada faktor perhitungan ekonominya di situ,”terangnya.

Untuk terus memproduksi nikel, tahun ini PT Vale membuka lahan baru di Desa Surowako, Kecamatan Nuha, Kabupaten Luwu Timur seluas 350 hektar.  (YAMIN)