PALU- Pejabat Mufti Negeri Sabah, Datuk Ustaz H.Bungsu Azis Bin H Jaafar mengaku takjub dengan perguruan Alkhairaat. Takjubnya dikarenakan Alkhairaat sampai saat ini telahmemiliki 1500 madrasah, tersebar sampai pelosok Indonesia Timur.

“Karena inilah kami ingin belajar pada Alkhairaat, guna membangun Islam di Sabah,” ujarnya saat membawakan Taushiyahnya, di Masjid Alkhairaat, belum lama ini.

Dia juga menyatakan kebanggaannya, Habib Ali bin Muhammad Aljufri (Ketua PB Alkhairaat) telah berdakwa sampai pelosok negeri Malaysia pada tahun 2002.

Sementara itu corak Islam yang ada di Malaysia sama dengan Islam yang ada di Indonesia, terutama Alkhairaat. Hal ini kata dia, terlihat dari sholawat yang dibacakan di Masjid Alkhairaat, hal yang sama juga berlaku dinegeri Sabah, yang dalam bahasa mereka disebut Asyrakal.

Jadi kata dia, kedatangannya selain misi kasih sayang juga untuk silaturahim dengan umat muslim di Kota Palu dan sekitarnya.

Dia lalu menceritakan, pada tahun 1963 ketika akan membentuk negeri Malaysia, umat Islam hanya sekitar 30 persen. Berkat dakwah dari umat Islam dari berbagai daerah Indonesia yang datang ke Malaysia, umat Islam sekarang sudah mayoritas 65 persen.

Sehingga menurutnya, ketika Malaysia memproklamasikan kemerdekaanya pada tahun 1973, segala bentuk perundangan dan aturan negara dalam penjabaranya berdasarkan agama Islam.

Rabu pekan kemarin, Datuk Ustaz H. Bungsu Azis  dan rombongan turut didampingi Ketua MUI Prov. Sulteng, Habib Ali Muhammad Aljufri.  (IKRAM)