PALU – Solidaritas Perempuan Palu (SPP), menyampaikan bahwa kebutuhan perempuan, disabilitas dan lansia butuh penanganan khusus, pascagempa Palu, Donggala dan Sigi (PAGASI).
Melihat pemenuhan-pemenuhan perempuan di 100 pengungsian, SSP mengamati bagaimana perempuan untuk mengakses sumber air bersih.
“Di beberapa titik pengungsian ada 86 Keluarga tapi sumber air bersihnya jauh dan sumber peneranganya tidak tersedia dengan baik,” kata Juli akivis perempuan perwakilan SSP saat melakukan konferensi pers di Posko #SultengBergerak, di Jalan Rajawali No24, Selasa (30/10) dua hari lalu.
Apalagi kata dia, secara reproduksi perempuan lebih banyak membutuhkan air dan ini kemudian menimbulkan kerentanan, ketika perempuan mengakses sumber air tidak cukup baik.
Dan secara dampak sendiri, menurutnya, perempuan akan mengalami dampak berlapis. Karena perempuan sendiri harus memastikan bagaimana kebutuhan pangan dan anaknya di tenda-tenda pengungsian.
“Jadi secara beban ganda dan fikir itu akan bertambah, sejauh ini penanganan pemerintah masih general, belum sampai titik-titik sangat membutuhkanya baik perlindungan, maupaun pemenuhan hal atas panganya sendiri,” imbuh Juli. (IKRAM)
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.