PALU – Pimpinan Umum Wahdah Islamiyah, Dr (HC). H. Muh. Zaitun Rasmin tiba di kompleks pengungsian di Bukit Soeharto, Kelurahan Petobo, pukul 10.00 Wita, Kamis (01/11).

Pada kesempatan itu, Zaitun berpesan kepada warga agar mengambil hikmah atas kejadian bencana alam berupa gempa bumi, tsunami dan likuifaksi, dalam rangka menguatkan iman.

“Belum tentu yang menurut kita baik, baik juga bagi Allah SWT. Begitupun sebaliknya. Jadi apapun yang kita alami, itulah kehendak Allah SWT,” katanya.

Dia pun mengajak warga untuk selalu berbaik sangka kepada Allah SWT.

“Apapun keadaan di pengungsian, kalian adalah manusia pilihan yang mendapat karunia hidup, terutama karunia iman. Jadi apapun ujian, yang utama tidak boleh iman yang terjual. Musibah apapun boleh menimpa asal jangan sampai menimpa agama dan iman kita,” pesannya.

Dia pun menceritakan kisah seorang raja dan menterinya, dimana raja tersebut terpotong tanganya. Namun salah satu menterinya mengatakan Insya Allah akan baik. Mendengar hal tersebut, raja murka dan memenjarakan sang menteri.

Pada suatu waktu, sang raja pergi berburu, namun dihadang sekelompok perompak. Karena tangannya cacat, sang raja pun dilepaskan hingga lolos dari maut.

Muh. Zaitun Rasmin menutup tausyiahnya dengan membawakan nasyid.

Pada kesempatan itu, Zaitun memberikan bantuan sembako dan paket ceria bagi anak-anak korban bencana dan Al-Qur’an terjemahan.

Silaturahim akbar Wahdah Islamiyah itu turut dihadiri Syàmsudin, selaku Ketua Urusan Daerah Wahdah Islamiyah, Ketua DPW Wahdah Islamiyah Sulteng, Muhàmad Syamsul, dan Ketua Bidang IV Sosial, Kesehatan dan Lingkungan Hidup, Nasrudin.

Ormas Wahdah Islamiyah sendiri memiliki cabang di 180 kabupaten/kota. Orman ini berpusat di Makassar, namun pendirinya ada dari Sulteng.

Wahdah Islamiyah memiliki unit kerja dan usaha ekonomi dan pendidikan, seperti Laziz Wahdah dan Wahdah Peduli.

Terkait bencana alam di Sulteng, Wahdah Islamiyah sendiri telah mendistribusikan bantuan logistic, juga mendirikan 20 hunian sementara (huntara) di Kelurahan Baiya. (IKRAM)