JAKARTA – Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengirimkan surat kepada Kementerian Kesehatan agar menunda pemberian vaksin Measles Rubella (MR). Penundaan tersebut karena Kemenkes belum melakukan sertifikasi halal terhadap vaksin itu.

Ketua Komisi Dakwah dan Pengembangan MUI, KH Cholil Nafis membenarkan adanya surat tersebut. Menurut Cholil, MUI ingin agar kemenkes melakukan sertifikasi halal terlebih dahulu sebelum melakukan vaksin.

“Jadi kita minta kepada kemenkes agar dilakukan sertifikasi halal karena memang di masyarakat ada permintaan itu. Jadi mungkin untuk memenuhi hak masyarakat muslim, ya dipenuhilah dulu untuk sertifikasi halalnya,” kata Cholil saat dikonfirmasi, Rabu (01/08).

Menurut Cholil, apabila di kalangan masyarakat tersebar informasi bahwa vaksin MR halal, itu merupakan informasi yang tidak benar.

“Itu kan tak pernah dilakukan permintaan untuk disertifikasi halal ke MUI. Tapi ke bawah kok isunya itu sudah sertifikasi halal. Padahal tidak pernah,” ujar Cholil.

Menurut Cholil, imunisasi merupakan bagian dari upaya pengobatan yang diwajibkan oleh agama Islam. Tetapi, dalam praktiknya, Islam juga mewajibkan obat-obatan yang digunakan harus halal. Untuk itu, MUI siap membantu Kementerian Kesehatan untuk menyukseskan program imunisasi tersebut.

“MUI menyatakan kesiapan untuk membantu Kementerian Kesehatan mencari solusi demi suksesnya pelaksanaan Gerakan Nasional Imunisasi MR yang bersesuaian dengan ketentuan ajaran Islam,” ujarnya.

Terkait itu, salah satu orang tua di Kota Palu yang anaknya menjadi sasaran imunisasi, belum memberikan izin. Dalam form yang disebarkan petugas kesehatan, orang tua murid yang tidak dikorankan namanya itu, melingkari tulisan TUNDA dengan alasan sampai ada fatwa MUI yang menyatakan bahwa vaksin tersebut halal.

Di Sulteng sendiri, sesuai data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat, terdapat sebanyak 808.847 balita dan anak di 13 kabupaten/kota yang akan disasar imunisasi Rubella itu.

“Ini merupakan program nasional untuk anak umur 9 bulan – 15 tahun,” kata Kepala Dinas Kesehatan Sulteng, dr. Renny Lamadjido kepada sejumlah wartawan di Palu, Selasa.

Kata Renny, target realisasi imunisasi yang harus dicapai minimal sebesar 95 persen se-Sulteng, tetapi dia berharap target itu bisa naik lagi. (FAUZI/VIVA.CO.ID)