PALU – Gubernur Provinsi Sulteng, H. Longki Djanggola keluhkan masih adanya wartawan yang belum miliki kompetensi di Sulteng.
“Biasa waktu saya kepala Biro Humas lalu ini dikenal dengan wartawan bodrex, sekarang Alhamdulillah sudah tidak dikenal dengan wartawan Bodrex tapi wartawan Paramex,” sindir Gubernur saat membuka Sosialisasi Sistem Informasi PPID Nasional dan Uji Kompetensi Wartawan (UKW) Tahun 2018 di salah satu hotel di Kota Palu, Senin (30/07).
Gubernur mengakui, UKW sangat berguna bagi wartawan karena merupakan instrumen penting yang hasilnya bukan hanya berguna bagi wartawan saja, tetapi juga berdampak mendukung pembangunan penting bagi sinergitas pemerintah dengan media.
“Sehingga dengan begitu akan tercipta sosok wartawan yang paham aturan dan kompoten, menulis berita tidak asal-asalan membuat atau sekadar main copy paste atau mengharapkan pres rilis dari humas pemda. Tapi disini sudah memiliki keahlian mengelolah data menjadi berita-berita standar menurut kaidah pers yang bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya bukan hany berdasarkan opini atau kepentingan belaka, sehingga diterima dengan jelas oleh masyarakat,” katanya.
Kata dia, membuat berita yang menghilangkan nilai-nilai berita jadi tidak objektif, mengada-ngada dan yang lebih parah lagi memberitakan berita hoax, fitnah dan ujaran kebencian, justru membuat kontroversi dan kesesatan masyarakat yang membacanya.
Didasari hal tersebut, orang nomor satu di Sulteng menilai kegiatan UKW perlu bagi wartawan, untuk memiliki standar kompetensi yang memadai dan disepakati oleh masyarakat pers. Sehingga dia berharap UKW bisa berperan sebagai alat untuk mengukur profesionalitas wartawan dalam menjaga kehormatan profesi wartawan, bukan sebaliknya. (YAMIN)
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.