PALU- Kementerian Riset, Teknologi, Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) menegaskan status Universitas Alkhairaat (Unisa) Palu adalah aktif dan alumninya bisa diterima bekerja di berbagai institusi dan lembaga, termasuk menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN).
Kemenristekdikti bahkan menilai Unisa Palu saat ini mengalami perkembangan pesat dan diyakini dapat bersaing dengan kampus lain di Indonesia.
Hal ini diungkapkan Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan, (Kemenristekdikti), Ir Paristiyanti Nurwardani, M.P, saat memberikan sambutan di wisuda Sarjana Unisa ke-27 di Gedung Almuhsinin Palu, pecan lalu.
Di hadapan wisudawan dan civitas akademika Unisa, Paristiyanti menekankan bahwa berita yang beredar di media sosial tentang status ratusan PTS termasuk Unisa Palu, adalah hoax dan kadaluarsa. Karenanya, ia meminta agar masyarakat tidak mempercayainya.
Terkait dengan hoax itu, Paristiyanti menyampaikan bahwa saat ini Kemenristekdikti sedang menerapkan kebijakan pembelajaran reorientasi kurikulum. Kebijakan itu diperkuat dengan tiga literasi, yakni data, teknologi dan manusia.
“Jika faham literasi data maka kita tidak akan lagi percaya dengan hoax tiga tahun lalu atau data jadul. Demikian halnya dengan literasi tekhologi dimana kita tidak akan percaya dengan informasi yang sudah kadaluarsa seperti yang berita yang beredar di medsos tersebut,” terangnya.
Paristiyanti juga menyebut, Unisa memiliki kepanjangan dari Unggul, Number One, Inspiratif, Santun dan Aktif. Pernyataan ini spontan mendapat tepuk tangan dari hadirin. Tidak hanya itu, ia juga memuji Unisa yang dianggap mempunyai karakter yang luar biasa dengan menjaga kearifan lokal.
Ia mencontohkan, kaum laki-laki mengenakan Siga sedangkan perempuan mengenakan sampolu. Ia pun berpesan agar pihak Unisa senantiasa memelihara dan menjaga kearifan lokal tersebut.
Penegasan Kemenristekdikti ini juga didukung oleh pihak Kopertais yang diwakili Prof Dr Sabaruddin Garancang dan Kopertis Wilayah IX yang kini berubah nama menjadi L2 Dikti yang diwakili Drs Andi Lukman M.Si.
Kedua lembaga ini pun menegaskan bahwa berita hoax yang beredar melalui media social adalah dari orang atau pihak yang tidak bertanggung jawab. Ia pun meminta kepada masyarakat, khususnya wisudawan untuk mengabaikan berita tersebut.
Sementara Rektor Unisa, Dr H. Hamdan Rampadio menekankan, saat ini pihaknya sedang focus pada peningkatan kualitas.
Di tahun 2018, sebutnya, upaya pembenahan Unisa telah membuahkan hasil. Sebut saja status Fakultas Kedokteran yang telah meningkat menjadi akreditasi B. Demikian halnya rekomendasi pembukaan program studi baru di Fakultas Perikanan dan reakreditasi sejumlah program studi.
Hamdan berharap, upaya pembenahan dan peningkatan kualitas tersebut akan membawa Unisa semakin maju dan sejajar dengan perguruan tinggi lainnya di Indonesia. (SAM)
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.