JAKARTA – Universitas Tadulako (Untad) menegaskan peran strategisnya dalam mendukung pelindungan Pekerja Migran Indonesia (PMI) melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) dengan Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI)/Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI).

Kegiatan ini berlangsung di Aula K.H. Abdurrahman Wahid, Kantor BP2MI, Jakarta Selatan, Senin (15/12).

Rektor Untad diwakili Wakil Rektor Bidang Keuangan dan Umum, Prof. Dr. Rusydi M., S.Si., yang menegaskan komitmen perguruan tinggi negeri tersebut untuk mendukung kebijakan nasional di bidang pelindungan dan peningkatan kualitas Pekerja Migran Indonesia.

“Melalui kerja sama ini, Untad berperan aktif dalam pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat terkait PMI. Kami juga fokus pada peningkatan literasi publik dan penguatan kapasitas calon pekerja migran agar siap bersaing secara global,” ujar Prof. Rusydi.

Nota Kesepahaman berlaku selama lima tahun dan dapat diperpanjang. Selain pendidikan dan riset, kerja sama ini mencakup pengembangan program vokasi, edukasi publik, serta diseminasi informasi bagi calon pekerja migran dan masyarakat luas.

Kerja sama ini merupakan bagian dari sinergi lintas sektor yang melibatkan kementerian, perguruan tinggi, pemerintah daerah, lembaga pendidikan, organisasi masyarakat, dan institusi layanan kesehatan.

Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia, Mukhtarudin, menekankan pentingnya keterlibatan perguruan tinggi sebagai mitra strategis untuk mendukung program pelindungan PMI.

Dengan langkah ini, Untad berharap dapat menghasilkan program-program nyata yang tidak hanya meningkatkan kualitas SDM, tetapi juga memperkuat pelindungan PMI dari berbagai risiko, sekaligus menunjukkan kontribusi perguruan tinggi terhadap kebijakan nasional.*