POSO – Yayasan Lingkar Persaudaraan Nusantara (Perdana) Kabupaten Poso mendukung upaya Satgas Operasi Madago Raya dalam mencegah penyebaran paham radikal dan menjaga stabilitas keamanan di wilayah Poso.
Komitmen tersebut disampaikan para pengurus yayasan yang sebagian besar merupakan mantan narapidana terorisme (napiter) yang telah menyatakan kesetiaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Pembina Yayasan Lingkar Perdana, Ambo Batjo alias Ambo alias Thoriq, menjelaskan keberadaan yayasan ini bertujuan mengarahkan pola pikir para eks napiter agar meninggalkan tindakan yang bertentangan dengan hukum maupun ideologi negara.
Menurutnya, sebelum yayasan berdiri, para pengurus lebih dulu menjalin komunikasi dengan Pemerintah Daerah Poso, aparat Kepolisian, dan TNI sebagai bentuk keseriusan untuk kembali pada kehidupan berbangsa.
“Kami berharap masyarakat luas mendukung keberadaan Yayasan Lingkar PERDANA sebagai tempat pembinaan bagi rekan-rekan eks napiter agar tidak kembali terjerumus pada tindakan yang bertentangan dengan hukum,” ujarnya.
Sejak terbentuk, Yayasan Lingkar Perdana aktif mengikuti berbagai kegiatan deradikalisasi dan sosialisasi yang dilaksanakan Lembaga Penguatan Masyarakat Sipil (LPMS) bekerja sama dengan The Habibie Center (THC).
Yayasan juga turut serta dalam kegiatan yang digelar Kepolisian, termasuk peringatan Hari Kemerdekaan 17 Agustus 2025 di Lapangan Dusun Ratalemba (Tamanjeka), Desa Masani, Kecamatan Poso Pesisir.
Meski belum maksimal pada kegiatan sosial, yayasan ini konsisten terlibat dalam program deradikalisasi yang digelar pemerintah, kepolisian, maupun lembaga sipil.
Pihak yayasan juga menyampaikan terima kasih atas kunjungan Satgas Ops Madago Raya ke sekretariat mereka, termasuk bantuan material berupa semen yang diberikan.
“Kami selalu terbuka bagi siapa pun yang ingin bersilaturahmi. Kami juga bersedia membantu Satgas Madago Raya menjaga keamanan di Kabupaten Poso serta menolak berkembangnya paham intoleran dan radikal,” kata salah satu pengurus.
Pihak yayasan mengajak seluruh anggota Lingkar Perdana dan masyarakat untuk bersama-sama menjaga keamanan dan mendukung langkah kepolisian, khususnya Satgas Madago Raya, dalam menciptakan situasi kamtibmas yang kondusif.
Stabilitas keamanan, menurut mereka, akan berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat dan kemajuan pembangunan di Kabupaten Poso.
Yayasan Lingkar PERDANA menegaskan kesiapan terus bersinergi dengan pemerintah daerah, aparat kepolisian, dan TNI dalam kegiatan deradikalisasi maupun program lain yang berkaitan dengan pencegahan radikalisme.
Yayasan juga akan tetap aktif mengikuti kegiatan yang diselenggarakan pemerintah, kepolisian, LPMS, maupun The Habibie Center sebagai bagian dari komitmen menjaga Poso tetap aman.
Yayasan Lingkar Perdana Poso resmi berbadan hukum dengan terdaftar di Kesbangpol Kabupaten Poso melalui Nomor: 220/1317/Kesbangpol/2022 dan terdaftar di Kemenkumham RI dengan Nomor: AHU-0017395.AH.01.04 Tahun 2022.
Yayasan ini dibentuk pada Agustus 2022 oleh Imran alias Imron Labuan alias Abu Zahra bersama rekan-rekan eks napiter lainnya sebagai wadah pembinaan, khususnya dalam program deradikalisasi. ***

