PARIMO – Pemeriksaan Rapid Diagnostic Test (RDT) malaria di Kecamatan Sausu kembali menemukan kasus positif.
Tercatat dua warga dinyatakan terinfeksi, masing-masing seorang pekerja tambang dan seorang ibu rumah tangga (IRT).
Kasus pertama ditemukan pada Jumat lalu pada seorang warga dari luar Sausu yang tinggal sementara di Dusun 4 Desa Sausu Tambu. Hari ini, pemeriksaan kembali mengidentifikasi satu kasus positif lainnya, yakni seorang IRT warga setempat.
Sekretaris Desa Sausu Tambu, I Gusti Wijaya, menjelaskan bahwa RDT malaria mulai dilakukan sejak Selasa pekan lalu dengan fokus awal di Dusun 4 yang dinilai memiliki kondisi lingkungan padat dan kurang sehat.
“Dari Selasa sudah mulai di Dusun 4 karena di sana lingkungannya kumuh. Di situ terdeteksi satu yang positif, dia bekerja di tambang Tambarana dan langsung dibawa ke Puskesmas,” ujar I Gusti Wijaya, Selasa (25/11).
Ia menambahkan bahwa sebagian besar warga bekerja sebagai petani dan nelayan, sementara jumlah pekerja tambang sangat sedikit.
“Sedikit saja pekerja tambang, mungkin hanya dua. Tambang di Salubanga pun sudah tutup, sepertinya sudah berhenti semua,” katanya.
Dari total 1.925 penduduk di enam dusun, pemerintah desa menargetkan sekitar 80 persen atau 1.000 warga mengikuti RDT malaria dalam beberapa hari mendatang.
Sementara itu, Perawat Puskesmas Sausu Tambu, Ni Gusti Ayu Wismasari, melaporkan bahwa hingga saat ini sudah 500 warga menjalani pemeriksaan.
Terkait dua temuan positif, Wismasari menjelaskan bahwa keduanya datang dalam kondisi tubuh yang sedang sakit saat mengikuti RDT.
“Yang di Dusun 4 datang sementara sakit, sudah kami anjurkan ke Puskesmas dan sekarang sudah sembuh. Satu IRT itu sementara demam,” terangnya.
Ia menambahkan, petugas kesehatan masih memiliki sekitar 800 alat RDT dan pemeriksaan akan terus dilanjutkan hingga 30 November. Menurutnya, warga cukup kooperatif karena sebelumnya telah mendapat sosialisasi langsung dari petugas kesehatan.
“Kami turun ke setiap dusun, bahkan dari rumah ke rumah. Tidak ada yang menolak, hanya saja banyak warga yang sibuk,” ujarnya.

