PALU – Fakultas Sastra Universitas Alkhairaat (Unisa) Palu menggelar Lokakarya Visi, Misi dan Kurikulum 2025 Program Studi (Prodi) Sastra Indonesia, di aula Fakultas Agama Islam (FAI) Unisa Palu, Selasa (25/11).

Lokakarya yang dibuka oleh Rektor Unisa Palu, Dr. Muhammad Yasin, S.E., M.P ini menghadirkan dua narasumber, yakni Ketua Prodi Sastra Indonesia Rizky Anugrah Putra, M.Pd, serta Dosen Fakultas Sastra Dr. Ali Karim.

Dekan Fakultas Sastra, Syamsuddin, S.S., M.Si, menyampaikan bahwa lokakarya ini merupakan rangkaian persiapan menuju asesmen lapangan akreditasi Prodi Sastra Indonesia yang dijadwalkan berlangsung pada 3–5 Desember 2025 mendatang.

Menurutnya, kegiatan ini menjadi langkah strategis untuk memperkuat dokumen serta penyelarasan kurikulum.

“Kami berharap masukan dari pemateri, peserta, pengguna alumni, termasuk Ketua IKA, untuk menjadi panduan dalam pengelolaan Fakultas Sastra. Kami juga sudah menerapkan kebijakan berbasis Outcome Based Education (OBE),” ujarnya.

Syamsuddin menyampaikan apresiasi kepada seluruh dosen dan tim borang yang terus bekerja hingga larut malam demi memperbaiki kekurangan.

“Kami memohon doa dan dukungan agar Prodi Sastra Indonesia bisa meraih nilai akreditasi terbaik, minimal ‘Baik Sekali’,” tambahnya.

Rektor Unisa Palu, Dr. Muhammad Yasin, S.E., M.P, menegaskan bahwa Unisa harus terus bertransformasi mengikuti perkembangan zaman

Ia menyoroti persoalan klasik mengenai kekurangan guru di madrasah serta minimnya mahasiswa baru.

“Jika kelemahan PB Alkhairaat adalah kekurangan guru, dan kelemahan Unisa adalah kekurangan mahasiswa, maka dua kelemahan ini sebenarnya bisa menjadi kekuatan. Unisa adalah ‘pabriknya guru’,” tegasnya.

Ia berharap lokakarya menghasilkan ide-ide cemerlang yang tidak hanya indah secara konsep, tetapi juga aplikatif.

“Akan lebih bagus satu satu aplikasi, dibandingkan seribu ide,” tegasnya.

Sementara itu, Ketua Prodi Sastra Indonesia, Rizky Anugrah Putra, M.Pd, menjelaskan, lokakarya ini bertujuan memutakhirkan visi keilmuan, meninjau kurikulum 2022, serta menyesuaikan dengan regulasi terbaru, termasuk OBE, MBKM, dan Permendikbudristek 2023 yang mengatur beban SKS semeser awal.

“Visi prodi 2022 sudah berakhir, dan kurikulum perlu dievaluasi agar sesuai tuntutan pasar kerja, kebutuhan alumni, industri, serta perkembangan BIPA. Sastra kini tidak hanya teks; ia telah menjadi data dan algoritma,” jelasnya.

Ia menegaskan bahwa ilmu sastra tidak boleh dipersempit hanya pada karya tekstual. Kajian sastra mutakhir kini meliputi sastra digital, cyber literature, algoritma & sastra, ecocriticism, pemetaan sastra digital, medical humanity, hingga biblioterapi.

Melalui lokakarya ini, prodi menargetkan penyusunan dokumen visi-misi baru Prodi Sastra Indonesia 2035. Pembaruan kurikulum berbasis CPL dan RPS dan penyusunan action plan implementasi kurikulum baru pada awal tahun ajaran 2026.

“Menjadi Program Studi yang unggul dalam pengembangan ilmu Sastra, Bahasa, dan Budaya Indonesia yang adaptif dan aplikatif berbasis teknologi digital dan kearifan lokal, serta terintegrasi dengan nilai-nilai keislaman untuk menghasilkan karya inovatif yang berdampak luas bagi masyarakat pada tahun 2035,” tutupnya

Lokakarya turut dihadiri Wakil Rektor I Dr. Ahsan Marjudo, Ketua IKA Sastra Unisa Hadi Wijaya, pengguna alumni, wakil dekan, dosen, serta mahasiswa.