Apakah anda merasa hidup anda susah? Rezeki seolah hanya di awang-awang, tinggi tak tergapai, tak juga sampai di tangan kita? Atau rezeki gampang masuk tapi gampang keluar juga.

Baru hari ini dapat rezeki, eh sebentar sore rezekinya habis. Ada-ada saja jalannya rezekinya keluar. Apa yang terjadi?

Ada beberapa faktor penghalang rezeki yang diakibatkan oleh ulah para pencari rezeki itu sendiri.

Maka sederet perkara mesti dihindari agar rezeki tidak terhambat. Apa sajakah hal-hal yang bisa membuat rezeki seret, bahkan bisa menyeret seseorang dalam jurang kemiskinan?

Beberapa perkara itu, di antaranya yang pertama, jangan sesekali pernah mencaci maki angin, hujan, atau fenomena alam apa pun. Karena, sejatinya tindakan itu sama saja dengan mencibir Penciptanya.

Seorang sahabat dikisahkan pernah mengadu kepada Rasulullah SAW perihal rezeki yang seret. Barangkali engkau pernah mencela angin, ungkap Rasul.

Kedua, enggan berbagi air atau ragi. Ibnu Abbas RA pernah bertutur, menolak memberi ragi menyebabkan kefakiran dan pelit berbagi air hanya akan membuahkan penyesalan.

Penegasan ini juga disampaikan dalam hadis Rasul bahwa ada lima hal yang mesti berbagi, bila tidak maka ia akan terhalang dari kebaikan kelak di akhirat, yaitu air, garam, api, jarum, dan ragi.

Ketiga, terlalu banyak tidur atau bersantai-santai. Dampak tidur, seperti yang digambarkan seorang syair seba- gai berikut: Kebahagian manusia saat mengenakan pakaian. Lalu meraih kebaikan hanya dengan meninggalkan tidur.

Keempat, tindakan zalim dan kemaksiatan. Sikap zalim itu baik yang dilakukan oleh individu ataupun terstuktural yang melibatkan rezim.

Kezaliman dalam suatu kaum itu telah mengibatkan tumbangnya sebuah komunitas, seperti yang ditujukan pada kaum-kaum terda- hu lu sebagai peringatan. (QS Yunus [10]:13 dan al-Kahfi [18]:59).

Di antara bentuk kezaliman itu yang paling parah ialah aksi kriminalitas menghilangkan nyawa orang lain yang tak berdosa atau memakan harta orang lain secara batil.Kelima, zina.

Rasul menegaskan bahwa zina akan memutuskan jalan rezeki, mengurangi keberkahan usia, memekatkan wajah, dan mengantarkan pada siksa neraka.

Keenam, praktik riba. Rasulullah menyatakan, harta yang diperoleh dari praktik riba sekalipun tampaknya bertambah, sejatinya harta tersebut semakin berkurang.

Ketujuh, kecurangan berjual beli, seperti mengurangi timbangan atau ukuran. Termasuk kategori curang, yakni memonopoli penjualan barang tertentu yang menjadi kebutuhan masyarakat.

Kecaman terhadap para pelaku curang ketika bertransaksi itu diabadikan di surah al-Muthaffifin.

Ulama Laits bin Abdurrahman mengatakan ada empat perkara yang bisa membinasakan suatu kaum, di antaranya merebaknya praktik curang, mengurangi timbangan atau ukuran sewaktu jual beli.

Kedelapan, pengkhianatan dalam bentuk dan kasus apa pun. Berkhianat, seperti ditegaskan oleh Rasul dalam sebuah riwayat, akan mendatangkan kefakiran.Begitu sebaliknya, komitmen menjaga amanat merupakan daya magnet luar biasa atas rezeki.

Kesembilan, sikap rakus dan tamak terhadap dunia. Tamak hakikatnya ada- lah kefakiran yang segera datang, titah Rasul. Dan, masih banyak lagi faktor penghalang rezeki yang mesti dihindari agar rezeki deras mengalir.

Kesemuanya itu, bertumpu pada maksiat kepada Allah SWT ataupun makhluk-Nya. Seseorang akan terhalang dari pintu rezeki akibat dosa yang ia perbuat. Wallahu a’lam

DARLIS MUHAMMAD (REDAKTUR SENIOR MEDIA ALKHAIRAAT)