PALU – DPRD Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) mendorong upaya pelestarian budaya daerah melalui Pameran Khusus Koleksi Arkeologi yang digelar UPT Museum Dinas Kebudayaan Provinsi Sulawesi Tengah.

Pameran yang mengangkat tema “Jejak Peradaban, Benang Merah Masa Lalu, Kini, dan Esok” ini resmi dibuka di Gedung Auditorium Museum Sulteng, Jalan Kemiri, Kota Palu, Senin (17/11).

Ketua Komisi IV DPRD Sulteng, Hidayat Pakamundi, menilai, keberadaan museum dan kegiatan semacam ini memiliki peran strategis dalam menjaga memori kolektif masyarakat Sulteng.

Ia menegaskan bahwa museum bukan sekadar ruang penyimpanan benda bersejarah, tetapi pusat edukasi yang harus terus hidup dan relevan.

“Pameran ini merupakan langkah penting dalam merawat jejak peradaban Sulawesi Tengah. Kita memiliki warisan sejarah yang kaya, dan tugas kita bersama—terutama lembaga publik—adalah memastikan kekayaan ini tetap terjaga dan dapat diakses oleh generasi masa kini dan masa depan,” ujar Hidayat.

Hidayat menambahkan bahwa pihaknya akan terus mendorong penguatan program pelestarian budaya, peningkatan fasilitas museum, serta memperluas aktivitas literasi sejarah di sekolah, perguruan tinggi, hingga komunitas masyarakat.

“Harapan kami, pameran ini bukan hanya menampilkan objek arkeologi, tetapi juga membuka wawasan baru tentang perjalanan panjang peradaban daerah kita dan menumbuhkan kebanggaan terhadap identitas budaya Sulteng,” katanya.

Pameran ini dibuka oleh Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Rudi Dewanto, dan dihadiri berbagai unsur, termasuk Kepala UPT Museum Drs. Rim M. Hum, Kepala Dinas Kebudayaan Andi Kemal Lembah, perwakilan Dinas Pendidikan, Bank Indonesia, Balai Pelestarian Kebudayaan, praktisi budaya, dan akademisi.

Kegiatan ini sekaligus menjadi rangkaian peringatan Hari Pahlawan 2025, dengan menampilkan koleksi arkeologi yang merekam perjalanan peradaban masyarakat Sulawesi Tengah dari masa ke masa. ***