PALU – Kondisi perputaran keuangan di PT Bank Sulteng, tercatat sangat baik hingga di triwulan III Tahun 2025 ini.
Dari sisi penyaluran kredit, Bank Sulteng berhasil menjaga pertumbuhan positif di tengah tekanan ekonomi, dengan kredit yang disalurkan meningkat 3,78 persen menjadi Rp8,40 triliun.
Mengutip laporan publikasi Bank Sulteng pada Rabu, 12 November 2025, kualitas kredit juga tetap terjaga dengan baik, di mana NPL Gross tercatat 3,17 persem dan NPL Net 2,16 persen, masih jauh di bawah ambang batas aman 5 persen yang ditetapkan regulator.
Hal ini menunjukkan kemampuan manajemen Bank Sulteng menjaga risiko kredit tetap terkendali.
Secara keseluruhan, total aset Bank Sulteng tumbuh 12,04 persen menjadi Rp14,21 triliun, memperkuat posisi bank ini dalam menopang pembiayaan ekonomi daerah.
Dari sisi permodalan, modal inti meningkat 10,74 persen menjadi Rp1,55 triliun, dengan rasio kecukupan modal (CAR) yang membaik dari 24,38 persen menjadi 26,61 persen.
Peningkatan CAR tersebut menjadi sinyal positif atas stabilitas dan ketahanan keuangan Bank Sulteng dalam menghadapi potensi risiko.
Kinerja rasio keuangan lainnya juga menunjukkan perbaikan. ROA naik dari 2,90 persen menjadi 3,14 persen, menandakan peningkatan efisiensi penggunaan aset dalam menghasilkan laba, sedangkan ROE meningkat dari 19,26 persen menjadi 21,38 persen, mencerminkan kemampuan manajemen dalam mengoptimalkan modal untuk mencetak keuntungan yang lebih tinggi.
Sementara itu, loan to deposit ratio (LDR) berada di level 88,49 persen, masih dalam kisaran ideal (78-92 persen), yang menunjukkan keseimbangan sehat antara penghimpunan dana dan penyaluran kredit.
Kinerja yang konsisten dan rentabilitas yang terus membaik menjadi bukti nyata bahwa Bank Sulteng mampu mempertahankan momentum pertumbuhan yang kuat.
Di tengah ketidakpastian ekonomi nasional maupun global, keberhasilan ini menunjukkan bahwa Bank Sulteng tetap menjadi motor penggerak ekonomi daerah Sulawesi Tengah dengan fondasi keuangan yang semakin kokoh dan berkelanjutan. ***


