PALU – PT Bank Sulteng mencatatkan kinerja keuangan yang sangat baik hingga triwulan III Tahun 2025 ini.
Bank milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tengah (Sulteng) ini telah membukukan laba bersih sebesar Rp240,8 miliar per September 2025.
Angka ini tumbuh 19,4 persen year-on-year (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp201,67 miliar.
Mengutip laporan publikasi Bank Sulteng pada Rabu, 12 November 2025, kenaikan ini sejalan dengan pendapatan bunga yang mencapai Rp920,64 miliar, atau tumbuh 16,46 persen yoy.
Sementara beban bunga hanya naik 10,34 persen menjadi Rp331,11 miliar.
Kondisi itu membuat pendapatan bunga bersih Bank Sulteng meningkat signifikan sebesar 20,20 persen menjadi Rp589,54 miliar.
Kinerja itu turut mendorong perbaikan net interest margin (NIM) dari 6,37 persen menjadi 6,89 persen, mencerminkan kemampuan Bank Sulteng dalam mengelola aktiva produktifnya secara lebih efektif.
Dari sisi efisiensi, beban operasional lainnya tercatat Rp279,47 miliar, naik 20,89 persen dibanding tahun lalu.
Tapi, peningkatan itu masih diimbangi oleh efisiensi biaya secara keseluruhan, terbukti dari rasio BOPO yang turun menjadi 68,21 persen dari 70,49 persen.
Angka tersebut jauh di bawah batas ideal 85 persen, menandakan Bank Sulteng yang dipimpin Ramiyatie sebagai direktur utama ini semakin efisien dalam menjalankan aktivitas operasionalnya.
Pada fungsi intermediasi, dana pihak ketiga (DPK) tumbuh solid 8,77 persen yoy menjadi Rp9,49 triliun. Pertumbuhan terutama ditopang oleh peningkatan dana murah (giro dan tabungan) yang mengembang 11,13 persen menjadi Rp5,88 triliun.
Komposisi dana murah terhadap total DPK juga meningkat dari 60,59 persen menjadi 61,90 persen, menandakan semakin kuatnya basis pendanaan yang efisien. ***


