POSO – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Poso terus berupaya meningkatkan kesejahteraan petani lokal dan memperluas akses pasar global.

Hal itu ditandai dengan digelarnya Workshop Potensi Kakao dan Kopi di Kawasan Tampolore baru-baru ini, oleh Tim Ekspedisi Patriot Universitas Indonesia bersama Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Naketrans) Poso.

Kepala Dinas (Kadis) Naketrans, Dr. Frits Sam Purnama, SH, M.A.P mengatakan, workshop ini merupakan langkah strategis dalam mengoptimalkan potensi dua komoditas unggulan daerah yang selama ini belum tergarap maksimal.

“Pengembangan produk berstandar internasional sangat penting agar petani Poso bisa bersaing di pasar global yang semakin ketat,” kata Frits ditemui diruang kerjanya, Rabu (12/11).

Menurutnya, peluang ekspor sering kali datang dalam waktu singkat, sekitar dua minggu, sehingga produk unggulan seperti kakao dan kopi Poso harus siap bersaing dengan kualitas terbaik.

“Sehingga, dengan mengikuti berbagai pelatihan dan pendampingan kali ini, kami berharap hasil panen kakao Poso dapat menjadi prioritas karena nilai jualnya kini kian kompetitif di pasar global,” imbuhnya.

Frits menilai kawasan Tampolore kini berada di titik balik menuju transformasi ekonomi berbasis komoditas unggulan. Para petani bertekad mengembangkan produk kakao berstandar internasional yang tidak hanya meningkatkan pendapatan, tetapi juga menjadi kebanggaan daerah.

“Dengan inovasi dan penerapan standar kualitas yang tepat, kakao Tampolore, Insyaallah, mampu menembus pasar global dan membawa kesejahteraan bagi masyarakat setempat,” tandasnya.

Workshop menghadirkan para petani, pelaku usaha, dan narasumber profesional di bidang pertanian serta agroindustri.