MOROWALI – PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) mengajak mahasiswa Universitas Tadulako (Untad) penerima manfaat beasiswa hilirisasi untuk mengenal aktivitas pengolahan nikel di kawasan IMIP, Senin (10/11).

150 mahasiswa Untad tersebut juga dikenalkan proses produksi bahan baku baterai listrik, termasuk mengunjungi beberapa tempat seperti PLTU, Workshop, Jetty dan PT QMB New Energy Materials.

Mahasiswa semester 1 Untad yang berkunjung berasal dari D4 Vokasi, jurusan Teknologi Rekayasa Instalasi Mesin dan Teknologi Rekayasa Instalasi Listrik.

HR Operation Head PT IMIP, Trisno Wasito mengatakan, beasiswa kelas hilirisasi bertujuan untuk menyiapkan sumber daya manusia (SDM) berkualitas, tenaga kerja terampil yang berkompeten sesuai kebutuhan sektor industri hilirisasi nasional di bidang mineral dan logam.

“Kami ingin memastikan keterlibatan industri sejak proses pendidikan. Mahasiswa akan mendapat pendampingan intensif dan pembelajaran berbasis industri,” kata Trisno Wasito, Senin (10/11).

Ke depan, kata dia, akan ada sinergi dalam penyusunan kurikulum antara perguruan tinggi dan industri.

Selain itu, lanjut dia, penerima beasiswa kelas hilirisasi juga berpeluang besar untuk diserap bekerja di kawasan industri IMIP.

Ia menegaskan kembali, beasiswa kelas hilirisasi merupakan respon konkret IMIP terhadap kebutuhan SDM di sektor hilirisasi nasional.

Dalam realisasinya, kata dia, IMIP menanggung seluruh biaya uang kuliah tunggal (UKT) bagi mahasiswa penerima.

“Kami akan memastikan peningkatan kualitas dan kemampuan mahasiswa. Mewajibkan secara ketat untuk mematuhi peraturan dan ketentuan yang berlaku dalam proses belajar,” jelas Trisno Wasito.

Melalui program itu, IMIP berupaya mencetak talenta muda yang kompeten dan SDM yang terampil sesuai dengan kebutuhan industri hilirisasi.

Kolaborasi ini merupakan kelanjutan dari kerja sama strategis antara Untad dan PT IMIP dalam rangka mendukung kebijakan Kampus Berdampak serta memperkuat link and match antara dunia pendidikan tinggi dan industri.

“Kelas hilirisasi ini akan menjadi model pendidikan vokasi yang berbasis kebutuhan industri. Sekitar 60 hingga 70 persen pembelajaran diarahkan pada penguasaan keterampilan praktis,” ujar Trisno Wasito.

Program IMIP pada sektor pendidikan ini memang sudah bekerja sama dengan beberapa perguruan tinggi mitra, seperti Politeknik Industri Logam Morowali (PILM), Universitas Hasanuddin (Unhas) dan Politeknik Akademi Teknik Industri (ATI) Makassar, termasuk Untad. ***