PALU – Sekretaris Kota (Sekkot) Palu, Irmayanti Pettalolo, membuka workshop penyusunan SOP darurat dan skenario simulasi yang diinisiasi Yayasan Islamic Ralief Worldwide di Indonesia, Kamis (05/11).
SOP dan skenario simulasi ini disusun untu Masjid Jami Al Hidayah Kelurahan Besusu Barat dan Pura Agung Wana Kerta Jagadnatha Kelurahan Talise.
Sekkot Palu, Irmayanti Pettalolo, mengatakan, mengapresiasi peran Islamic Relief dalam pelatihan fasilitator Rumah Ibadah Tangguh Bencana (RITB).
Islamic Relief, bekerja sama dengan BPBD Kota Palu dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), telah menyelenggarakan pelatihan untuk memperkuat peran pemuka agama dan tempat ibadah dalam manajemen risiko bencana.
“Islamic Ralief Worldwide di Indonesia dalam program yang lebih besar bernama DROFLERD (Deepening Role of Faith Leaders and Religious Places in Disaster Risk Management), bertujuan untuk memperdalam peran pemuka agama dan tempat ibadah dalam manajemen risiko bencana di wilayah terdampak,” bebernya.
Koordinator Area Sulteng Islamic Ralief Indonesia, Fahmi, menyebutkan, Islamic Relief Indonesia bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Palu (BNPB) menginisiasi program untuk melatih tokoh agama dan menjadikan rumah ibadah sebagai pusat kesiapsiagaan dan penanggulangan bencana di Indonesia.
“Inisiatif ini bertujuan untuk menciptakan sistem penanggulangan bencana yang inklusif, kolaboratif, dan berbasis kearifan lokal, di mana rumah ibadah dan tokoh agama memainkan peran sentral dalam membangun ketangguhan komunitas,” tutupnya.

