POSO – Di balik jeruji besi, semangat produktivitas tidak pernah padam. Warga binaan Rumah Tahanan (Rutan) Kelas IIB Poso terus menunjukkan tekad untuk berubah dan berkarya.

Lewat bengkel kerja meubel yang tersedia di lingkungan Rutan, para warga binaan mengubah bongkahan kayu menjadi aneka perabot rumah tangga yang memiliki nilai jual tinggi.

Kepala Rutan Poso, Agung Sulistyo mengatakan, aktivitas produktif para Napi merupakan bagian dari program pembinaan kemandirian untuk membentuk karakter serta membekali keterampilan nyata sebagai bekal setelah bebas nanti.

“Kami ingin membangun kesadaran mereka, bahwa masa hukuman bukan akhir dari segalanya. Justru di sinilah titik balik untuk belajar, berkarya dan berkontribusi secara positif bagi masyarakat,” ujar Agung, Rabu (5/11).

Menurut Agung, karya yang dihasilkan dari meubel ini tidak hanya berfungsi memenuhi kebutuhan internal Rutan, tetapi juga memiliki nilai ekonomi.

“Sebagian hasil karya mereka telah dipasarkan kepada masyarakat sekitar di bawah pengawasan petugas,” tuturnya.

Melalui keterampilan yang diberikan, para warga binaan diharapkan nantinya tidak lagi kembali terjerat tindak pidana setelah keluar dari Rutan ini.

“Dari sini, mereka juga belajar bahwa kerja keras dan kejujuran bisa membuka jalan menuju kehidupan baru,” pungkas Agung Sulistyo.