PALU – Tim bulu tangkis putra dan putri Pengurus Bulu Tangkis (PB) Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) Palu berhasil menembus babak semifinal Kejuaraan Kabupaten (Kejurkab) Badminton Championship 2025 digelar di Maleo Sport Center, Luwuk, Kabupaten Banggai.

Pencapaian tersebut menjadi salahsatu kejutan pada turnamen tahun ini, mengingat PB Peradi Palu dikenal sebagai tim relatif baru di kancah kompetisi daerah.

Dalam turnamen diikuti puluhan klub bulu tangkis dari berbagai daerah di Sulawesi Tengah tersebut, para atlet PB Peradi Palu menunjukkan performa impresif sejak babak penyisihan.

Tim putri diperkuat Claudia/Endar dan Aulia/Indry tampil solid dengan teknik bertahan rapi serta serangan tajam di setiap gim. Sementara di tim putra, pasangan Firsal/Oddy dan Egi/Hamid memperlihatkan ketangguhan permainan cepat membuat lawan kewalahan.

Selain itu, pemain tunggal Endar juga mencatat kemenangan penting yang membuka jalan bagi tim menuju semifinal.
Dalam babak semifinal, tim putri PB PERADI Palu akan menghadapi lawan tangguh. Claudia/Endar dijadwalkan berhadapan dengan pasangan Meggy/Ika dari klub Mister Sport, sedangkan Aulia/Indry akan menantang Inong/Siti Rubianti dari klub Mentari Buko.

Kedua pertandingan tersebut diprediksi berlangsung sengit karena kekuatan antar tim dinilai seimbang.

Sementara, di tim putra, Firsal/Oddy akan melawan pasangan Akmal/Yusuf dari Kabupaten Banggai Kepulauan (Bangkep), sedangkan Egi/Hamid bakal berhadapan dengan pasangan Anto/Vidi dari Balut.

Pertemuan tersebut menjadi tantangan besar bagi PB Peradi Palu mengingat kedua lawan dikenal memiliki jam terbang tinggi di turnamen regional.

Pelatih PB Peradi Palu, Ilyas M. Timumun, mengatakan bahwa pencapaian timnya tidak lepas dari semangat juang dan kedisiplinan para pemain. “Kami berlatih rutin setiap pekan dengan fokus pada peningkatan stamina dan teknik dasar. Anak-anak bermain bukan hanya membawa nama klub, tetapi juga citra profesi advokat berjiwa sportivitas tinggi,” ujarnya.

Ilyas menambahkan, keberhasilan timnya melaju ke semifinal menjadi bukti bahwa dunia hukum dan olahraga dapat berjalan beriringan.**