PALU – Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) menyatakan optimismenya untuk meraih penghargaan Harmony Award dari Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia.
Ajang bergengsi yang digelar oleh Pusat Kerukunan Umat Beragama (PKUB) Kemenag ini diikuti oleh seluruh FKUB se-Indonesia sebagai bentuk apresiasi atas upaya menjaga dan memperkuat kerukunan antarumat beragama.
Sekretaris FKUB Sulteng, Dr. H. Munif Godal, menyebut pihaknya telah menuntaskan seluruh proses pengisian data dan dokumen yang menjadi bahan penilaian oleh Kemenag RI.
“Tim FKUB Sulteng telah sukses melakukan input dokumen yang diminta oleh Kementerian Agama. Semua data yang menggambarkan capaian kerja dan aktivitas FKUB di Sulteng telah kami laporkan secara lengkap,” ujarnya, Senin (20/10).
Sementara itu, Ketua FKUB Sulteng, Prof. KH. Zainal Abidin, mengungkapkan bahwa sejak dikukuhkan oleh Gubernur Sulawesi Tengah H. Rusdy Mastura pada April 2022, FKUB Sulteng bergerak cepat dalam memperkuat harmoni di daerah.
“Kami berhasil menyelenggarakan Rapat Kerja Nasional FKUB se-Indonesia di Palu, menggelar dialog lintas iman di 13 kabupaten/kota, serta melakukan penguatan moderasi beragama di tingkat pelajar,” tutur Prof. Zainal.
Ia menegaskan, Sulawesi Tengah merupakan wilayah dengan keragaman suku dan agama yang tinggi, sehingga membutuhkan kerja kolaboratif lintas sektor untuk menjaga keharmonisan.
Prof. Zainal juga memaparkan berbagai kolaborasi strategis yang telah dilakukan FKUB Sulteng, antara lain penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan Korem 132/Tadulako, Polda Sulteng, dan Bawaslu Sulteng. Kesepakatan tersebut berkomitmen untuk menolak politisasi rumah ibadah serta memperkuat pesan-pesan moderasi beragama di tengah masyarakat.
“Kami juga memberikan penguatan kepada ratusan prajurit Babinsa TNI dan Bhabinkamtibmas agar mereka menjadi garda terdepan dalam menyampaikan pesan kerukunan dan toleransi,” jelasnya.
Menurutnya, FKUB Sulteng turut berperan penting menjaga stabilitas sosial di daerah, salah satunya saat aksi unjuk rasa besar pada 1 September 2025 berlangsung aman dan damai berkat koordinasi antara FKUB, Polda, dan Pemprov Sulteng.
“Alhamdulillah, unjuk rasa di Palu waktu itu yang diikuti ribuan demonstran berjalan tertib dan damai. Ini hasil kerja keras bersama semua pihak,” tambahnya.
Prof. Zainal berharap, sinergi dan kolaborasi yang telah terjalin dapat menjadi pertimbangan positif bagi Kemenag RI dalam proses penilaian.
“Kami berharap capaian ini dapat diapresiasi secara nasional melalui penghargaan Harmony Award tahun ini,” ujarnya.


