DONGGALA – Kericuhan terjadi di laga final sepak bola Jati Indah League 2025 antara Mawar Merah FC vs Lanta FC di Lapangan Lumbu Ganti, Kelurahan Gunung Bale, Kecamatan Banawa, Ahad (19/10).
Pertandingan pun terhenti akibat seorang pemain Mawar Merah menanduk wasit Fikram setelah ia diberi sangsi karena melanggar pemain Lanta FC.
Pada laga yang berlangsung selama 90 menit ini, Mawar Merah sedang unggul 2-1 atas Lanta FC.
Pada pertandingan yang berlangsung panas ini, Lanta FC sempat unggul 1-0. Namun tak lama berselang, tepatnya di menit 30 babak pertama Mawar Merah menyamakan kedudukan menjadi 1-1.
Di babak kedua, Mawar Merah menggandakan kemenangan lewat tendangan bebas. Pemain Mawar Merah melepaskan tendangan dari luar kotak penalti yang gagal dihentikan kiper Lanta FC.
Lanta FC coba untuk mengejar ketertinggalan lewat percobaan mereka pada menit ke-33. Tendangan bebas Riswan di pinggir kotak penalti gagal membuahkan gol. Bola melambung di atas mistar gawang.
Puncak kontroversi pertandingan ini terjadi pada menit ke-97 kala wasit memberikan kartu kuning untuk Pemain Mawar Merah.
Tidak terima dengan keputusan itu, pemain Mawar Merah bernomor punggung 14 Darwis menanduk wasit dan melempari wasit dengan batu.
Anggota DPRD Donggala, Zulkifli Azis, yang hadir menyaksikan pertandingan final tersebut sangat menyayangkan insiden itu.
Ia berharap hal-hal semacam itu tidak terjadi kembali dalam petandingan.
“Kita habiskan saja di sini. Tidak ada lagi saling menyalahkan satu sama lain, semoga ini menjadi pelajaran bagi kita dan tidak terulang lagi dimasa mendatang,” ujarnya.
Ketua Fraksi Demokrat itu juga mengucapkan permohonan maaf atas terjadinya insiden kericuhan tersebut.
Tak lupa ucapan terima kasih kepada panitia yang telah bekerja keras melaksanakan pertandinagn tersebut.
Turnamen sepak bola tersebut merupakan bagian dari rangkaian lomba kerakyatan yang dilaksanakan serentak oleh DPD, DPC, dan anggota fraksi Demokrat DPRD di seluruh Indonesia.