DONGGALA – Wakil Bupati (Wabup) Donggala, Taufik M Burhan, menegaskan, pelestarian bahasa daerah bukan sekadar urusan budaya, tetapi bagian penting dari pembentukan karakter dan identitas masyarakat Donggala.

“Bahasa Kaili bukan hanya alat komunikasi, tetapi juga jati diri dan kebanggaan masyarakat Sulawesi Tengah, khususnya Donggala,” ujarnya, di sela penutupan Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI), di Desa Wani I, Kecamatan Tanantovea, Rabu (15/10).

Karena itu, Taufik ingin Bahasa Kaili terus digunakan. Tidak hanya di sekolah, tetapi juga di rumah dan lingkungan sehari-hari. Ia mengajak generasi muda melestarikan Bahasa Kaili di mana pun berada.

Ia menekankan pentingnya peran keluarga dan sekolah dalam menanamkan kebiasaan berbahasa daerah sejak dini. Ia pun meminta agar tidak malu berbahasa Kaili, sebab itu merupakan identitas orang Kaili.

“Anak-anak muda Donggala jangan malu berbahasa Kaili, meskipun berada di tempat lain atau di luar Kota Palu. Justru itu yang menunjukkan identitas dan kebanggaan kita sebagai orang Donggala,” tegasnya.

Dalam kesempatan itu, Taufik juga mengapresiasi Dinas Pendidikan Donggala dan seluruh peserta dari 16 kecamatan yang telah berpartisipasi aktif dalam FTBI tahun ini.

Usai menutup rangkaian kegiatan FTBI 2025, Wabup menyerahkan penghargaan kepada para pemenang lomba, yang mencakup kategori puisi, pidato, dongeng, cerpen, stand up comedy, dan tembang tradisi. ***