PALU – Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), memberi kesempatan kepada pelaku UMKM untuk meningkatkan pengetahuan berbisnis, manajemen produk dan keuangan, sekaligus memamerkan produk unggulannya, melalui ajang Karya Kreatif Sulawesi Tengah (KKST) 2025.

Open ceremony kegiatan ini telah berlangsung di Sriti Convention Hall Palu, Rabu (15/10), dihadiri Deputy Gubernur Senior Bank Indonesia Destry Damayanti, Gubernur Sulteng Anwar Hafid, Kepala KPw BI Suleng Muhamad Irfan Sukarna, dan sejumlah kepala daerah serta kepala perbankan.

Event ini adalah upaya BI dalam menyiapkan UMKM agar naik kelas, tangguh, berdaya saing dan mendunia.

KKST akan berlangsung hingga Ahad (19/10) mendatang dengan berbagai rangkaian kegiatan.

Kepala KPw BI Perwakilan Sulteng, Muhamad Irfan Sukarna, mengatakan, sejumlah UMKM di Sulteng telah menembus pasar global, setelah beberapa tahun mendapat pendampingan dari BI.

Beberapa UMKM yang dimaksud seperti batik binaan FFF, berhasil menjuarai berbagai event di Jakarta, melaksanakan bisnis matching dengan Pendopo Living World Alam Sutera di Jakarta dan Denpasar serta Sarinah Jakarta.

“FFF juga berkesempatan untuk promosi perdagangan di luar negeri seperti Prancis, Jepang dan Hongkong,” jelas Irfan.

Di bidang kopi, lanjut dia, kopi Sulteng juga dinobatkan sebagai kopi terbaik di Indonesia.

Menurut Irfan, Sulawesi Tengah memiliki sejumlah komoditas unggulan yang didukung oleh pelaku UMKM yang kreatif dan inovatif.

Ia berharap, UMKM senantiasa mendapat sentuhan berupa pendampingan, agar mereka menjadi naik kelas.

Sementara itu, Gubernur Sulteng, Anwar Hafid mengapresiasi langkah BI Perwakilan Sulteng dalam meningkatkan kelas UMKM Bumi Tadulako.

Menurut Anwar, pertumbuhan ekonomi Sulteng akan lebih baik jika didorong oleh sektor UMKM.

Kata dia, ekonomi Sulteng tumbuh hampir 8 persen, namun lebih dominan ditopang sektor pengolahan dan konstruksi.

“Mari kita terus mendorong sektor UMKM, karena akan lebih baik jika pertumbuhan ekonomi didorong dari sektor UMKM ini,” jelas Anwar Hafid.

Deputy Gubernur Senior Bank Indonesia, Destry Damayanti, mengatakan, UMKM di Indonesia harus pantang menyerah dan berinovasi.

“Di era modern sekarang ini, para pelaku UMKM wajib memanfaatkan kecanggihan teknologi. Dulu yang kita tahu hanya pasar. Sekarang tidak lagi. Ada pasar online. Ini harus dimanfaatkan UMKM,” terang Destry.

Destry optimis, jika UMKM Sulteng meningkatkan produknya, manajemen keuangan dan memanfaatkan peluang, maka UMKM tangguh akan terwujud.