MANADO- PT Pegadaian Kanwil Manado yang membawahi wilayah Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Maluku Utara, Papua, Papua Barat, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua Selatan, dan Papua Barat Daya, saat ini telah melayani 1,26 juta nasabah.
Hingga September 2025, total penyaluran kredit mencapai Rp20,4 triliun.
Rinciannya sebagai berikut: Cicil Emas: Rp897,2 miliar, Emas non-cicil: Rp407 miliar, Kredit Mikro: Rp444 miliar, dan Kredit Usaha Rakyat (KUR): Rp91 miliar.
Kepala Bagian Analisis Bisnis Dan Evaluasi Kinerja Mangantar Parlindungan mengatakan, kinerja penjualan PT Pegadaian Sulutenggo Maluku Papua menunjukkan peningkatan signifikan. Pada Kuartal III (Q3) 2025 saja, terjadi kenaikan penjualan sebesar Rp1 triliun, dengan Pulau Sulawesi menjadi penopang utama pertumbuhan tersebut.
“Produk cicil emas menjadi unggulan, terutama di tengah kondisi ekonomi yang dinilai melambat. Minat masyarakat terhadap investasi emas semakin tinggi, tidak hanya dari kalangan ibu rumah tangga dan pegawai, tetapi juga mahasiswa, melalui produk Tabungan Emas, dapat dimulai dari 0,01 gram,” kata Mangantar di sela-sela pelatihan jurnalistil dan Uji Kompetensi Wartawan di Aston Hotel Manado, Jalan Jendral Sudirman, Manado, Rabu (8/10).
Mangantar menuturkan dari total 1,26 juta nasabah, Sulawesi Utara sekitar 481 ribu nasabah. Pertumbuhan nasabah tercatat konsisten setiap triwulan, dengan dominasi wilayah berpenduduk padat seperti Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, dan Gorontalo.
“Pertumbuhan ini didorong oleh meningkatnya kesadaran masyarakat untuk berinvestasi emas secara mudah dan terjangkau melalui produk Tabungan Emas dan Cicil Emas,” ujarnya.
Mangantar mengatakan, Pada 26 Februari 2025, Presiden Prabowo Subianto secara resmi meluncurkan Pegadaian Bullion Service di Gade Tower, Kantor Pusat PT Pegadaian. Program tersebut merupakan perwujudan visi Pegadaian untuk menjadi “The Leader in the Gold Ecosystem and Accelerator of Financial Inclusion”.
Mangantar menambahkan, fungsi utama Bank Emas (Bullion Service) yaitu pertama, menyediakan layanan investasi emas terpercaya bagi masyarakat. Kemudian, kedua, memberikan pembiayaan dan akses keuangan bagi pelaku industri emas, mulai dari penambang, manufaktur, hingga toko perhiasan. Ketiga, menghubungkan rantai hulu–hilir ekosistem emas di Indonesia. Keempat, mendukung hilirisasi emas mentah agar dapat diproduksi dan dikonsumsi di dalam negeri.
“Sejak peluncuran Februari 2025 hingga Q3 2025: Penjualan Cicil Emas: 540 kg, Deposito Emas: 82,38 kg, Saldo Tabungan Emas: 619 kg, Nasabah aktif Tabungan Emas: 251.000 orang
Tingginya animo masyarakat menunjukkan meningkatnya kesadaran investasi emas. Produk Deposito Emas juga menjadi inovasi baru, di mana nasabah dapat memperoleh imbal hasil dalam bentuk emas,” bebernya.
Mangantar mengatakan, PT Pegadaian menghadirkan sejumlah program untuk memenuhi kebutuhan nasabah, antara lain: Gadai Emas dan Gadai Peduli (bebas bunga dalam periode tertentu), Gadai Experience untuk edukasi mahasiswa berusia di atas 17 tahun., Golden Champion (diskon cicilan emas). Serbu Nasabah (aktivasi nasabah baru atau lama), Program Bebas Biaya Titipan Emas sepanjang 2025.
“Pegadaian juga aktif dalam kegiatan literasi keuangan bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK), seperti kegiatan di Kabupaten Halmahera Barat dan Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado.
Sasarannya meliputi mahasiswa dan pelaku UMKM agar masyarakat terhindar dari investasi bodong,” katanya.
Selain itu, kata Mangantar program CSR/ESG (Environmental, Social, and Governance) yang dijalankan meliputi: Pintu Langit yaitu pemberian makanan bagi nasabah, Pelatihan UMKM dan Pegadaian Mengaja. Kemudian, bakti sosial dan tanggap darurat bencana.
Kemudian lagi, The Gade Creative Lounge (TGCL) di sejumlah universitas. Selanjutnya, Mudik Gratis Lebaran, dengan peningkatan peserta hingga 15 bus pada tahun 2025.
Pada tahun 2025, Pegadaian juga meluncurkan aplikasi digital terbaru bernama “TRiNG”, yang merupakan pengembangan dari aplikasi PDS dan PSDS sebelumnya.
Melalui TRING nasabah dapat melakukan gadai online, tabungan emas, cicil emas dan deposito emas.
“Aplikasi ini diharapkan menjadi super app Pegadaian ramah bagi generasi milenial dan Gen Z, mengingat perilaku digital masyarakat kini lebih bergantung pada perangkat seluler,” katanya.