DONGGALA- Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Donggala mengelar Festival Tunas Bahasa Ibu (Bahasa Kaili), bertempat di SMP Negeri 1 Banawa, Kecamatan Banawa, Kabupaten Donggala.
Festival bahasa Ibu di ikuti siswa/siswi Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) tingkat Kecamatan Banawa, berlangsung mulai Senin 29 -Selasa 30 September 2025.
Ketua Panitia mengatakan, digitalisasi bahasa daerah, khususnya bahasa Kaili, merupakan salah satu upaya pemerintah dalam melestarikan serta menghidupkan kembali bahasa dan sastra daerah yang terancam punah. Upaya ini diwujudkan melalui berbagai program dan kebijakan, salah satunya kegiatan dilaksanakan pada hari ini.
“Kegiatan tersebut bertujuan untuk mengatasi penurunan jumlah penutur bahasa Kaili, serta mendorong penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari, terutama di kalangan generasi muda,” ujarnya.
Ia mengatakan, pendekatan yang digunakan bersifat inovatif, memanfaatkan teknologi, serta dikemas melalui kegiatan sesuai dengan perkembangan zaman.
Bentuk kegiatan dilaksanakan antara lain pembacaan puisi, penulisan cerpen, komedi tunggal (stand up comedy), pidato, dongeng, serta penampilan tembang-tembang tradisional berbahasa Kaili.
“Pemerintah sangat mendukung kegiatan ini melalui penguatan kebijakan, pemberian pengakuan, dan penghargaan dalam gerakan berbahasa Kaili di sekolah-sekolah,” katanya.
Selain itu, juga kata dia, dilaksanakan berbagai festival berbahasa Kaili sebagai upaya membangkitkan kebanggaan generasi muda terhadap bahasa daerahnya.
“Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan kelangsungan hidup dan eksistensi bahasa Kaili tetap terjaga, sekaligus menumbuhkan rasa bangga dan cinta generasi muda terhadap bahasa dan budaya sendiri,” tutupnya.
Salah satu siswi kelas 5 SDN 3 Banawa Fadila Humaira merasa senang mengikuti festival bahasa Ibu atau bahasa Kaili.

